Insecure!
Pernahkah Teman Blogger mengalami?
Atau kini sedang mengalaminya?
Insecure sebenarnya lumrah dialami banyak orang. Jika mau jujur, kita pernah merasa menjadi pribadi “kecil” ketika melihat pencapaian orang lain. Apalagi jika lingkungan men-judge pula atas kekurangan ini, pastinya bikin diri jadi remahan dan berasa nggak punya arti.
Saya pun pernah mengalaminya, salah satunya dulu ketika usia 25 tahun. Saat teman sebaya mulai tebar “undangan”, diri ini masih belum punya gandengan. Disinilah perasaan insecure menghampiri. Penyebabnya karena orang tua dan keluarga besar mulai berisik menanyakan, bahkan tak sedikit yang menggunjingkan.
Berasa ciut nyali jika harus berkumpul dengan keluarga besar. Pencapaian-pencapaian yang lalu, bagai musnah begitu saja disebabkan satu kekurangan ini. Jikalau ada niatan untuk membela diri, hanyalah cap negatif dan perasaan diremehkan saja yang dirasa.
Alhasil hanya bisa diam dan meninggalkan arena berkumpul dengan bermain bersama sepupu-sepupu yang masih kecil, hehe.
Insecure, Penyebab dan Dampaknya
Dilansir dari laman Alodokter.com Insecure merupakan perasaan tak aman yang membuat seseorang merasa gelisah, takut, malu, dan tidak percaya diri.
Adapun penyebab seseorang menjadi insecure, bisa berasal dari dari dalam diri (kita sendiri) ataupun dari luar diri (lingkungan sekitar).
- Dari Dalam Diri
Seperti adanya ketidak-mampuan menerima jati diri seutuhnya. Contohnya, dikarenakan tekanan yang ada membuat kita sibuk menyesali kekurangan diri, akhirnya tak kuasa menerimanya. Alhasil mulai tumbuh rasa tak percaya diri dan berujung menghakimi diri sendiri. Seperti, “Duhh ternyata budhe bener dulu akutu pilih-pilih, mangkanya susah banget dapet gebetan. Ya ampun, kenapa juga, sih!” - Dari Lingkungan Sekitar
Pernah mendapatkan perlakuan buruk dari lingkungan sekitar, baik dari lingkungan keluarga maupun dari lingkungan yang lain, seperti pengalaman mengalami kekerasan fisik, kekerasan verbal, maupun bullying.
Perasaan insecure jika dibiarkan tumbuh terlalu lama dan bersarang didalam diri, akan berdampak buruk pada kesehatan fisik, hubungan personal, hubungan dengan lingkungan sekitar, bahkan pada kesehatan mental kita sendiri.
Kita nggak mau masa depan kita hancur hanya karena perasaan insecure ini, kan? Oleh sebab itu agar insecurity tidak makin meracuni semua aspek kehidupan, maka berusahalah membangun kekuatan diri saat insecure ini menghampiri.
Bagaimana caranya?
- Terima Diri Apa Adanya
Tak ada manusia yang sempurna, karena kesempurnaan sejatinya hanya milik Alloh Swt semata.
Tak ada yang kurang pada diri, karena Dia menciptakan kita dengan sebaik-baiknya kejadian.
Maka berdamailah dengan diri sendiri dengan menerimanya utuh sebagai anugerah dari-Nya.
- Perbanyak Bersyukur
Jika hanya fokus pada kekurangan, maka kita sering lupa akan nikmat dan karunia-Nya. Dengan banyak bersyukur, kita makin mengenali diri sendiri, memaafkan diri dan memahami potensi dalam diri.
Misal, bersyukur atas peran-peran yang kita dapatkan, meski terlihat sebuah peran kecil dipandangan orang lain.
- Lawan Pikiran Negatif dengan Positif Self Talk
Tekanan dari dalam diri maupun lingkungan yang kita peroleh biasanya karena kalimat negatif yang sering kita dengar dan akhirnya kita terima sebagai sebuah pengakuan. Ujung-ujungnya malah menyalahkan diri dan menjadi tidak percaya diri.
“Memang benar sih kata si A, kenapa dulu tidak melakukan ini. Coba dulu dilakukan, kan bisa ….”
“Iya, dek kamu benar. Ternyata kakak gendut dan nggak terlihat menarik banget ya, duhh sedih banget kakak.”
Kalimat-kalimat negatif yang kita lontarkan, tanpa sadar bisa berdampak buruk pada mental kita sendiri.
Coba deh, ubah kalimat negatif dengan Positif Self Talk, yaitu berdialog menggunakan kalimat positif kepada diri sendiri. Meski terlihat sepele, namun kalimat positif yang keluar dari mulut kita saat bercermin ternyata bisa mengurangi kecemasan dan menumbuhkan rasa peryaca diri, loh.
“Yuk, bisa yuk!”
“Bismillah, pasti bisa!” (sambil senyum di cermin)
- Cari Lingkungan Positif yang Bisa Menumbuhkan Rasa Percaya Diri
Orang-orang negatif yang dapat membuat pola pikir makin insecure, lebih baik hindari saja. Mereka akan membuat kita makin terpuruk dan makin tidak bahagia.
Carilah lingkar pertemanan yang baik dan membuat kita sibuk pada hal-hal baik. Sehingga kita sibuk pula pada pencapaian diri serta hal-hal yang membahagiakan.
- Gali Potensi Diri Menjadi Pribadi yang Lebih Baik
Dengan menyibukkan diri menggali potensi diri, maka kita pun akan makin sibuk dengan pencapaian diri, hingga lupa jika insecurity sedang datang menghampiri.
Misal,dengan menggali hobi lama yang terpendam. Maka kita makin fokus pada aktivitas baru dan mengesampingkan judge yang diberikan lingkungan pada diri.
Kondisi ini bukan sebagai pelarian, sih. Menurut saya lebih untuk fokus pada perbaikan diri menjadi pribadi yang lebih baik saja.
Olehsebab itu, jika insecurity menghampiri tetaplah bersikap adil pada diri sendiri, yak! Jangan hanya karena satu ketidak-mampuan menjadikan kita malu dan tidak percaya diri. padahal sebenarnya kita punya koq kelebihan di bidang lain dibandingkan orang lain.
Memang bisa saja kita membuat target goal atas pencapaian orang lain, namun kita juga butuh memahami diri dipotensi mana goal itu bisa kita lampaui bersama kekuatan diri.
Dan bukan kah Allah Swt menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya kejadian? Maka jangan rusak anugerah nikmat ini dengan membiarkan diri terperosok dalam insecurity.
Semoga kelima cara di atas, bisa membantu teman-teman membangun kekuatan diri, saat insecure ini menghampiri. ya.
Yuk, bangun kekuatan diri kembali saat insecure menghampiri!
Salam,
–Kinan–
8 Komentar. Leave new
Sering banget insecure trus bandingin sama pencapaian orang lain. Tapi lama” jg belajar postif thinking plus fokus sama mimpi sendiri
Sempat insecure juga sih ketika pasca perceraian. Tapi tak berlama-lama karena hidup must go on ya hehe
saya juga kadang merasa insecure, tapi syukurnya gak lama karena ingat bahwa semuanya ini terjadi atas kehendakNya, kita hanya perlu bersyukur dan menerima apa yang kita punya saat ini karena itulah yang terbaik untuk kita, kalau terus merasa insecure kita bisa jadi membenci diri sendiri malah ya dan tidak bersyukur 🙁
padahal kalau kita bersyukur maka nikmat yang diberi kepada kita InsyaAllah akan ditambahkan 🙂
Bener banget ya mom,terkadang kita suka tanpa sadar membuat diri kita sendiri insecure,karena sudah tertanam dari didikan orangtua,kalo melihat sesuatu yang sempurna aja,gitu. Makasih sayang inspirasinya
Alhamdulillah, nggak pernah merasa insecure, selalu merasa cukup dan bersyukur atas segala pencapaian selama ini. Atau karena memang terlewat santuy ya, wkwkwk
banyak bersyukur ini sih kayaknya yang saya harus lebih banyak tingkatin lagi, bahwa apa yang kita miliki udah berkah banget semuanya sempurna, dan apa yang kita miliki itu milik Allah jadi tidka perlu lagi insecure
duh insecure ini memang sekarang sering banget kurasakan apalagi di era sosial media kayak sekarang di mana banyak yang berbagi hidupnya. asli kadang berasa lebih banyak gagalnya ketimbang berhasil. huhu
Sampai sekarang pun masih diserang insecure karena perasaan ini memang normal ya tapi sebisa mungkin gak boleh dipelihara karena bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental. Sejauh ini sih cara saya mengatasi insecure dengan menjauhi hal2 yg toxic. Nah, tips di atas juga oke banget buat diterapin.