“Bagi saya, diskusi dengan sesama dokter spesialis dan juga para ahli sangatlah penting, namun hal ini sering mengalami kendala.”
“Adanya platform Breast Cancer Experts Network sangat bermanfaat untuk saling bertukar ilmu dan pikiran serta saling menginformasikan studi dan praktek terkini dalam penanganan kanker payudara,”
dr. Muhammad, Sp.B (K)Onk, spesialis bedah onkologi yang saat ini praktek di kota kecamatan Tenggarong, Kalimantan Timur (butuh waktu 30 menit berkendara dari Samarinda).
Hai, Teman Blogger!
Bagaimana kabar hari ini, semoga selalu sehat, ya!
Just f.y.i nih, kalimat di atas adalah pernyataan dr. Muhammad, SpB (K) Onk dari Tenggarong, Kalimantan Timur dalam acara peluncuran kanal Breast Cancer Experts Network (BCEN) yang diprakarsai Docquity dan Roche Indonesia sebagai pelopor jejaring digital dokter Onkologi di Indonesia.
Yap, Selasa tanggal 2 November 2021, pukul 14.00-16.00 WIB kemarin kami para blogger mendapat kesempatan hadir dalam satu ruang bersama para ahli onkologi Indonesia dan pemerintah di acara ini.
Digelar secara virtual, acara yang berlangsung selama dua jam ini bertujuan mendukung transformasi ekosistem layanan kesehatan di Indonesia dengan memberikan wadah bagi para ahli onkologi untuk berbagi informasi dan pengalaman melalui jejaring digital.
Goalnya, agar terwujud pemerataan keahlian dalam pelayanan perawatan holistic pasien, terutama bagi para dokter yang berada di wilayah non kota besar dengan jumlah sebaran dokter serta dokter spesialis yang masih terbatas.
Dikemas dengan format diskusi panel dalam bentuk talk show interaktif melalui platform Zoom Webinar, acara ini menghadirkan narasumber sebagai berikut:
- dr. Wiwi Ambarwati, MKM – Sub Koordinator Rumah Sakit Pendidikan
- Dr. dr. Cosphiadi Irawan, Sp.PD-KHOM, FINASIM – Ketua Umum Perhimpunan Onkologi Indonesia cabang Jakarta Raya
- dr. Ait-Allah Mejri – Presiden Direktur PT Roche Indonesia
- dr. Karina Andini – Head of Partnership Docquty Indonesia
- Dokter anggota/pengguna expert network dalam Docquty
• dr. Eko Adhi Pangarso, SpPD-KHOM
• dr. Muhammad, Sp(B) Onk
Dengan moderator: Aviani Malik, serta audience para jurnalis, blogger, tim Roche Indonesia dan tim Docquity.
Breast Cancer (Kanker Payudara)
Tahu kah kalian jika Breast Cancer (kanker payudara) saat ini menempati urutan pertama di Indonesia dan dunia sebagai jenis kanker yang paling banyak diderita kaum perempuan diantara jenis kanker lainnya?
Dilansir dari The Global Cancer Observatory,March 2021, menjelaskan bahwa dari 213.546 kasus baru penyakit kanker yang diderita perempuan seluruh dunia dari semua rentang umur di tahun 2020, ternyata 65.858 pasien (30,8%) adalah pasien dengan penyakit kanker payudara.
Related: Perjuangan Selama Kemoterapi Pasca Vonis Kanker Payudara Stadium 3B, ER+, EP+, HER2+
Meski memiliki jumlah prosentase terbanyak, namun terapi kanker payudara terus mengalami update (pembaruan) dalam upaya mengoptimalkan hasil pengobatan pada pasiennya melalui panduan penatalaksanaan yang komprehensif. Seperti adanya kampanye ajakan pada masyarakat untuk terus peduli SADARI dan SADANIS dalam penanganan awal pasien kanker payudara.
Selain itu, komunikasi antar ahli onkologi kini menjadi sebuah kebutuhan untuk dapat saling berdiskusi, bertukar informasi dan data dalam upaya mengoptimalkan hasil pengobatan pasien kanker payudara.
Maka, disinilah ruang digital menjadi elemen penting dalam memfasilitasi pertukaran informasi dan komunikasi karena dapat diakses dengan cepat, melewati batas geografis, wilayah, baik nasional, maupun internasional.
Kendala dan Tantangan dalam Penanganan Pasien Kanker Payudara
“Di Indonesia, saat ini masih banyak kasus atau sekitar 60% pasien datang dalam kondisi stadium lokal lanjut dan stadium lanjut. Sehingga untuk memberikan penanganan kanker yang bermutu, holistik dan tepat waktu, terdapat banyak tantangan bagi dokter spesialis onkologi di antara berbagai kesibukannya,”kata Dr. dr. Cosphiadi Irawan, Sp.PD-KHOM, FINASIM, Ketua Umum Perhimpunan Onkologi Indonesia cabang Jakarta Raya.
Pernyataan Dr. dr. Cosphiadi Irawan, SpPD-KHOM, FINASIM ini selaras dengan pemaparan dr. Karina Andini (Head of Partnership Docquity Indonesia) yang menerangkan bahwa dari data Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (Peraboi) jumlah dokter spesialis onkologi di Indonesia saat ini terdiri dari:
- 202 SpB (K) Onk
- 108 SpPD, K-HOM
Dibandingkan dengan 272 juta jiwa penduduk Indonesia dalam sebaran dokter spesialis onkologi yang masih terpusat di Pulau Jawa dan Bali. Belum sepenuhnya merata, terutama di wilayah Indonesia Timur.
Hal ini menyebabkan kesempatan mendapatkan akses edukasi dan pembaharuan pengetahuan bagi dokter di wilayah non kota besar menjadi sangat terbatas. Padahal 70% pasien kanker payudara datang sudah berada di stadium 3B.
Hmm, ironis ya.
Kondisi ini menjadikan sebuah tantangan bagi para ahli onkologi Indonesia. Dikarenakan kondisi ini mengakibatkan penanganan pada pasien menjadi kurang optimal sehingga berdampak pada tingginya angka kematian serta rendahnya angka kesintasan.
Breast Cancer Expert Network di Paltform Docquty
Breast Cancer Experts Network diharapkan bisa menutup celah yang masih ada dalam pentalaksanaan kanker payudara di Indonesia, dengan menghubungkan para ahli di bidang onkologi melalui komunitas yang dibentuk dalam wadah aplikasi daring.
Kami yakin dengan menyediakan jalur komunikasi langsung bagi dokter dengan cara bertukar data dan informasi penatalaksaan terbaru yang mudah dan cepat ini, akan menjadi faktor penting untuk meingkatkan hasil keluaran pasien.
Dr.Karina Andini, Head of Partnership Docquity Indonesia
dr. Karina Andin menambahkan, diluncurkannya Breast Cancer Experts Network di platform Docquity ini bertujuan:
• Memperkenalkan jejaring Breast Cancer Experts Network kepada ahli onkologi di Indonesia.
• Membantu para dokter spesialis onkologi di daerah yang terpencil dapat terhubung secara digital dengan sejawat di Indonesia maupun di Asia Tenggara.
• Meningkatkan kualitas hidup dan hasil penatalaksanaan pasien kanker payudara
Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah melalui Kementrian Kesehatan untuk meningkatkan fungsi layanan, intergrasi data dan performa dari system e-Kesehatan di Indonesia, seperti yang termaktub dalam Permenkes No.46 tahun 2017.
Adapun beberapa Program Breast Cancer Expert Network di Docquity yang bisa diakses para ahli onkologi Indonesia antara lain:
Harapan Dr. dr. Cosphiadi Irawan, Sp.PD-KHOM, FINASIM, adanya Breast Cancer Experts Network ini bisa membantu menjawab tantangan dan kendala para dokter spesialis onkologi, khususnya mendorong pertukaran informasi, studi kasus, dan keahlian antar onkolog melalui solusi digital, terutama untuk para dokter yang berada di wilayah terpencil.
Seiring dengan makin berkembang dan meluasnya akses teknologi informasi saat ini, platform daring untuk bertukar informasi antar dokter spesialis ini sudah banyak dilakukan di beberapa negara kini.
Di Asia Tenggara sendiri platform daring khusus para dokter onkologi ini adalah yang pertama, dan diprakarsai oleh Roche Indonesia bersama dengan Docquity – sebuah platform jejaring khusus para dokter yang sudah beroperasi di enam negara wilayah Asia Tenggara.
“Tahun ini Roche merayakan ulang tahunnya yang ke-125 tahun di dunia dan yang ke-50 tahun di Indonesia. Merupakan komitmen kami untuk terus berupaya dan bermitra dengan berbagai pemangku kepentingan agar dapat meningkatkan kualitas perawatan dan hasil pengobatan pasien di Indonesia, salah satunya melalui transformasi dan digitalisasi layanan kesehatan.”
“Dengan diluncurkannya Breast Cancer Experts Network ini, kami sangat berharap dapat berkontribusi dalam peningkatan kualitas penanganan pasien kanker payudara di Indonesia. Ini adalah tujuan yang selalu memandu kami untuk mewujudkan masa depan yang sehat dan berkelanjutan,” tutup dr. Ait-Allah Mejri.
dr. Ait-Allah Mejri, Presiden Direktur Roche Indonesia menutup acara peluncuran kanal Breast Cancer Experts Network di platform Docquty dengan beberapa harapan.
Kami pun sebagai warga Indonesia juga berharap, adanya Breast Cancer Experts Network di platform Docquty ini. Bisa memberi kemudahan antar dokter spesialis onkologi Indonesia bertukar data dan informasi pentalaksanaan terbaru secara cepat dan tepat, untuk optimalisasi hasil pengobatan pasien payudara di Indonesia.
“Succes story dalam penatalaksanaan penanganan pasien kanker payudara di satu tempat, bisa menjadi potensi keberhasilan juga di tempat yang lain.”
dr Eko Adhi Pangarsa, SpPD-KHOM (Semarang)
Salam Sehat!
By,
-Kinan-
76 Komentar. Leave new
wah bagus sekali ini, jadi kalo kita perlu cari onkologi bisa cek di network ini, sangat memudahkan nih
Yess Mbak Shyntako, bener banget.
Bagus banget campaign nya
SADARI dan SADANIS harus selalu diingatkan sebagai tindakan preventif karena jika udah stadium dini. Penderita sulit ditolong
Benar Ambu, Sadari dan Sadanis merupakan kampanye awal pemerinah untuk deteksi dini terapi kanker Payudara agar pasien bisa diketahui di stadium rendah.
Kesadaran mengenai pentingnya sadari dan penerapan pola hidup sehat bisa menjadi cara pencegahan awal untuk kanker payudara ini ya mbak.. Karena prosentase penyembuhan semakin besar terjadi jika lebih dini terdeteksi
Yess, Mbak Septi Nurul benar banget.
Dengan peduli SADARI dan SADANIS bisa membantu deteksi awal sebelum terkena penyakit ini.
Mba, mau tanya. onkologi itu apa ya?
btw, bicara ttg kanker emang ngeri2 sedap, apalagi perempuan rentan terhadap penyakit tsb. tapi banyak juga yg berhasil sembuh asalkan SADARI dan SADANIS ya.
Onkologi merupakan cabang ilmu kedokteran yang mendalami proses terjadinya kanker, Mbak Litha.
benar mbak SADARI dan SADANIS merupakan langkah awal kita lebih peduli, agar terhindar dari penyakit ini.
Adanya Breast Cancer Experts Network ini tentu menambah wawasan juga mempererat koneksi baik dokter, penderita cancer breast & para wanita lainnya. Keren nih.
Benar Mbak Mia, terobosan baru berjejaring sesama dokter onkologi di Indonesia bahkan Asia Tenggara untuk bertukar data dan informasi demi goal pelayanan maximal penderita kanker payudara.
Sosialisasi dan Informasi penting ini semoga sampai juga kepada masyarakat dan tim medis di pedesaan. Supaya saat ada orang yang kena kanker payudara bisa ditangani atau dirujuk secepatnya. Dulu di kampung saya ada yg kena kanker payudara. Eh pada petugas medis desanya lapor malah ga tahu, katanya…
Ya Ampun, semoga semakin berkurang oknum tenaga medis yang seperti itu.
Harapannya sosialisasi ini pun untuk menjembatani miskomunikasi antar para dokteruntuk bisa diteruskan ke tim dan rekan sejawat beliau2.
Alhamdulillah makin banyak dokter-dokter yang praktek seputar bidang onkologi melalui media digital ya. Pastinya ini akan semakin menambah khasanah dan juga mempermudah semua orang untuk bisa SADARI tetang kanker payudara dan bagaimana tindakan dini sebelum terkena. Thanks sharingnya kak.
Sama-sama Kak Wahid.
Beliau berjejaring digital koq kak, bukan prakter secara digital. CMIIW
Keren ya programnya. Jadi para ahli onkologi bisa saling tukar informasi terkait penelitian dan pengobatan kanker. Sehingga akan bermanfaat bagi kemajuan pengobatan kanker juga. Yang pastinya bermanfaat buat pasien
Yess Mbak Septi Nurul, bener banget.
duuh miris ya, Breast cancer jadi penyakit mematikan nomor 1 di Indonesia tapi jumlah dokter ahli bedahnya tidak sebanding dengan jumlah penduduk ya 🙁
sebarannya pun tidak merata.
semoga dengan diluncurkannya Breast Cancer Expert Network ini kualitas pelayanan bagi pasien breast cancer juga bisa meningkat ya.
Aamin Kak Diah.
Semoga makin dimudahkan sehingga setiap kendala selalu mendapatkan solusi tercepat dan akurat dengan jejaring Doqcuity ini.
Sedih dengan kondisi saat ini, yang berdasarkan data bahwa kanker payudara menempati urutan pertama di Indonesia dan dunia sebagai jenis kanker yang paling banyak diderita kaum perempuan diantara jenis kanker lainnya. Semoga dengan kampanye yang bagus sekali ini, membuat para penderita bisa SADARI tentang kanker payudara serta melakukan tindakan dini sebelum terkena.
Benar Mbak Katerina, tindakan peduli sejak dini dengan SADARI dan SADANIS bisa mengurangi risiko pasien datang dengan stadium lanjut, agar penanganan bisa lebih optimal.
Wah iya, bagus sekali adanya platform Breast Cancer Experts Network ini. Jadi bisa makin update ya para dokter dalam jejaringnya. Zaman canggih seperti sekarang ini, memang harus dimanfaatkan semaksimal mungkin penggunaan teknologinya.
Yess, benar banget Mbak Mugniar.
Demi percepatan optimalisasi pelayanan pasien kanker payudara yang komperhensif sehingga mengurangi risiko kematian.
Webinar kesehatan seperti diatas memberikan artinpenting preventif breast cancer bersama nakes
BenarKak Ferry.
Hanya untuk menyamakan persepsi cepat dan tepat di lapangan, jejaring digital ini difokuskan untuk para dokter spesialis onkologi saja.
Menurut daku hadirnya Breast Cancer Experts Network ini memudahkan untuk siapa saja yang ingin mendalam lagi cari informasi soal kanker. Dengan begitu bisa antisipasi sejak dini ya Kak Nanik.
Untuk sementara, jejaring Docquity ini memang hanya untuk dokter spesialis onkologi dan internis KHOM saja mbak.
Info terkait demi memudahkan komunikasi sejawat demi goal optimalisasi pelayanan komperhensif penderita penyakit payudara. CMIIW
Dengan adanya Breast Cancer Experts Network ini, semoga bisa membantu pertukaran informasi, studi kasus, dan keahlian antar onkolog melalui solusi digital
Yess Mbak Siti Nurjanah.
Aamiin.
Event dan campaign seperti ini tuh selayaknya diadakan dengan lebih masif supaya semua pemikiran diatas mampu lebih mencapai publik dalam skala yg lebih luas.
Awareness akan breast cancer, kanker pembunuh wanita no 1 di Indonesia ini memang tak boleh dianggap enteng. Masih banyak yg belum melek pengetahuan dan kesadaran untuk peduli.
Benar Mbak Annie, kepedulian Roche dan Docquity ini pun untuk memberikan wadah dan jalur komunikasi langsung bagi para dokter spesialis onkologi melalui aplikasi daring dengan cara bertukar data dan informasi penatalaksaan terbaru yang mudah dan cepat dengan tujuan optimalisasi pelayanan pasien kanker payudara secara komperhensif.
Rupanya timpang yaa.. penderita penyakitnya banyak, penyakitnya pun termasuk yang mematikan, tapi jumlah dokter spesialis yang menanganinya belum cukup banyak.
Benar Mbak Andy, karena itu dilakukannya terobosan berjejaring digital dari Docquity bersama Roche Indonesia ini.
semakin banyak ya penderita breast cancer 🙁 bener2 sih harus rajin SADARI dan SADANIS biar bisa deteksi dini dan bisa konsul di dokter kalau ada apa2 yaa..semoga Breast Cancer Expert Network ini bisa memberikan banyak info bagi banyak masyarakat
Iya Mbak Cindy.
SEmoga membantu para ahli onkologi berjejaring dan berkomunikasi dengan cepat dan tepat dalam menangani pasien kanker di Indonesia.
Breast Cancer Experts Network di platform Docquty membantu para dokter untuk saling berbagi ilmu Dan bertekad menyembuhkan pasien kanker payudara
benar nih, dengan adanya platform ini para dokter bisa saling bahu membahu juga ya dalam menangani pasien breast cancer, biar semua bisa diatasi bersama.
Yess, benar mbak.
Para ahli onkologi bisa saling bersinergi demi percepatan hasil terbaik untuk pasien kanker payudara.
Setuju Kak Diah, karena penanganan pasien yang cepat bisa meminimalisir.
Semoga platform Docquty terus berkembang dan berkelanjutan
Benar banget Mpok.
Aku pernah ke tenggarong mbak, 3 jam perjalanan darat dari Balikpapan dengan jalan yang berliku-liku dan jalan berlubang di beberapa bagian.
Alhamdulillah dengan adanya Breast Cancer Experts Network ini, dokter-dokter yang praktik dan daerah yang jauh dari kota besar pun bisa berdiskusi dengan sesama dokter ahli dari berbagai daerah
Benar banget Mbak Nanik Nara, jejaring digital Docquity ini diharapkan bisa memfasilitasi pertukaran informasi dan komunikasi antar ahli onkologi yang terkendala jarak dan waktu karena dapat diakses secara cepat, melewati batas geografis, wilayah, baik nasional, maupun internasional.
Sebagai perempuan saya butuh networking dan informasi kayak gini
Yess mbak, dari SADARI dan SADANIS kita bisa mulai awareness dengan risiko penyakit ini.
Saya merasa semangat saat membaca sudah ada wadah pengetahuan tentang kanker payudara. Saya berharap banyak dari platform Breast Cancer Experts Network, biar bisa belajar, bagaimana mencegah, kemudian bagaimana cara menyemangati seseorang yang terkena kanker payudara, dan perlu seperti apa sih, langkah yang dilakukan untuk menjadi jalan keluar dari penyakit kanker ini. Pastinya platform Breast Cancer Experts Network ini akan bermanfaat banget, buat orang awam seperti saya, biar mengetahui penyakit kanker payudara ini.
Untuk sementara jejaring digital Docquity ini memang khusus untuk para ahli onkologi mbak. Demi percepatan pelayanan dan optimalisasi penanganan pasien kanker di Indonesia. CMIIW
Keren jika ada pihak yang mengakomodir acara sekeren ini untuk kepentingan banyak pihak baik dokter ,pasien dan juga masyarakat umum akan sangat terbantu. Ibu saya salah satu yang meninggal karena kanker, bukan kanker payudara. Awareness akan penyakit yang belum ada obatnya macam kanker ini sangat amat penting.
Turut berduka cita, ya mbak.
Iya mbak, harapannya jejaring digital ini bisa mengurangi risiko tingginya angka kematian penderita kanker dengan optimalisasi data dan informasi melalui sukses story pelayanan dari tempat lain.
Wow aku baru tahu kalau kanker payudara menempati urutan pertama di Indonesia dan dunia sebagai jenis kanker yang paling banyak diderita kaum perempuan. Tp beberapa kali aku jg denger cerita temen ibuku ada yg sampai meninggal karena penyakit ini. Bagus acaranya ya mbak
Benar mbak, untuk mengurangi dampak tingginya angka kematian pasien kanker payudara serta rendahnya angka kesintasan,maka dilakukanlah terobosan Docquity bersama Roche Indonesia ini.
Syukurlah sudah ada terobosan seperti ini semoga hasilnya ke depannya benar2 dapat mengurangi angka kematian kanker payudara
wah pasti acaranya bagus banget ya banyak ilmu yang didapat terutama untuk kesehatan payudara bagi kaum perempuan niy kak, sayangnya saya ga dapat ikut acaranya
Sedih banget, kanker payudara menempati urutan pertama di Indonesia. Jadi inget temen aku yang kena dan akhirnya berpulang. Kurangnya edukasi tentang kanker menjadi penyebab juga ya mbak, angka kematiannya tinggi
Salah satu penyakit yang perlu diwaspadai wanita jadi memang penting sekali untuk SADARI dan SADANIS.
Btw syukurlah sekarang sudah hadir Breast Cancer Experts Network, sebagai salah satu langkah untuk menangani penyakit kanker payudara ini
Wah terobosan besar untuk ikut menangani kanker payudara yang menjadi momok sebagian besar perempuan. Semoga dengan adanya kemajuan teknologi ini bisa menolong para perempuan untuk mendapatkan pelayanan terbaik.
Halo mba,
Aku jadi ingin nanya, mungkin mba tau gejala awal kanker payudara seperti apa. Karena seperti yang di tulis di artikel banyak pasien yang datang sudah berada pada stadium akhir. Berarti harus ada pemeriksaan berkala agar kejadian serupa tidak terjadi pada perempuan lain.
Halo Mbak Eka, salam kenal ya mbak.
Untuk tahu apa saja gejala awal kanker Mbak Eka bisa cek di internet atau situs kemenkes terkait sadari dan sadanis ini, ya.
SADARI adalah pemeriksaan payudara oleh diri sendiri dengan berdiri di depan cermin, bagaiamana langkah-langkahnya juga dijelaskan koq di sana.
Sedangkan SADANIS adalah pemeriksaan payudara klinis, yang artinya dilakukan oleh petugas kesehatan seperti dokter.
Jadi intinya, mbak atau calon pasien bisa cek sendiri dengan langkah-langkah SADARI, ada benjolan atau gejala-gejala penyerta pada sekitar payudara atau tidak? Biasanya sih, banyak dikeluhkan disekitar ketiak. Nah, jika terdapat benjolan atau gejala penyerta segera cek ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Sadari dan Sadanis adalah langkah awal untuk mengantisipasi agar pasien tidak datang dengan stadium tinggi.
berbicara soal kanker payudara memang menyeramkan yaa dan menjadi penyakit mematikan nomor 1 terutama untuk perempuan. Makanya penting untuk kita bisa belajar cara mendeteksi secara dini kemunculan kanker payudara dengan cara Sadari dan Sadanis.
Bener banget Mbak Natih, Sadari dan Sadanis sangat membantu kita mengantisipasi penyakit ini.
Semoga selalu sehat kita semua.
Semoga dengan platform seperti ini tukar informasi ttg kesehatan, kedokteran semakin cepat ya dan teknologi kedokteran semakin canggih sehingga pengobatan pun semakin baik
Ternyata jumlah dokter yang pakar di bidang ini enggak sebanding dengan jumlah penduduk Indonesia yang 270 juta. Ya ampuuuun. Memang perlu ya networking semacam ini. Khususnya buat dokter-dokter di daerah, agar skillnya level up juga. Jadi bisa melayani pasien di daerahnya.
Bener banget Mbak Nieke, biar sama-sama cepat “level up” para ahli onkologi kita di semua wilayah, terutama non kota besar. Demi optimalisasi hasil pelayanan pasien kanker payudara ini.
Dengan adanya jejering antar ahli Onkologi seperti ini, semoga bisa membantu dlm meningkatkan kesembuhan penyitas kanker ya mbak
Aamiin
Yup, bener banget Mbak Dian.
sebagai perempuan, ada rasa kekhawatiran juga nih bakal kena kanker payudara. Syukurlah sekarang para dokter semakin diwadahi untuk saling bertukar informasi lebih jauh ya
nah iya nih persoalan jumlah dokter emang masih menjadi persoalannya, pas ikutan webinar dapat info kalau statistik dokter kita tuh 4:10.000 penduduk, wiww, apalagi sama dokter2 spesialis macam onkologi ini kan, semoga dengan platform Breast Cancer Expert Network ini bisa bener2 membantu kemudahan informasi dan akses ke tenaga medis yg tepat ya
Iya Mbak Wulan, timpang banget.
Iya, mbak semoga menjadi salah satu solusi untuk memberikan layanan terbaik bagi optimalisasi hasil pasien kanker payudara di seluruh wilayah Indonesia.
Sebagai anak muda yang merasa melek informasi, saya baru tau kalau kanker payudara ini menempati urutan pertama di Indonesia sebagai kanker yang banyak diderita oleh perempuan. Sebagai perempuan mejadi was-was, dan ingin peduli lagi menjaga pola hidup sehat dan langsung cek ke dokter jika sudah merasa ada yang janggal.
Program Breast Cancer Expert Network ini bagus sekali, sebagai orang yang berasal dari pulau Sumatera, saya merasa kemajuan teknologi termasuk bidang kesehatan hanya terpusat di pulau Jawa, dengan adanya program ini, informasi kesehatan terkait kanker payudara bisa merata di seluruh Indonesia.
Yap, harapan yang sama sebagai warga Indonesia mbak.
Semoga Docquity bersama Roche Indonesia bisa menjadi wadah yang tepat bagi para ahli onkologi Indonesia dan Asia Tenggara untuk saling bertukar keilmuan, pengalaman dan kesusksesan bersama.
Saya antusias dengan adanya Breast Cancer Experts Network ini, semoga dengan adanya program keren ini semakin banyak membantu penderita kanker payudara untuk bisa sembuh dan beraktivitas seperti sedia kala.
Aamiin.
Iya mbak,semoga bisa tercapai terbosan-terobosan baru terkait “up date” terapi kanker payudara melalui kanal BCEN ini.
Aku merasa beruntung sekaligus beruntung bisa menghadiri acara ini. Masya allah. Keren bisa menyimak perbincangan para expert ya.
Kanker payudara rerata memang sering kali tidak disadari. Apalagi kemrin ada saudara yang terenggung nyawanya karena ini.
Dan masih saja alasannya baru ketahuan. Dan karena kondisi tinggal dipedsaan yg mana expertnya minim maka dialihkan ke rs besar di ibukota propinsi namun karena sudah stadium lanjut akibatnya tidak tertolong.
Semga adanya BCEN ini membawa aura positif atas penanganan kanker payudaraya yang lebih baik.aamiin
Aamiin.
Benar Mbak Hamim, sedihnya jika tidak bisa langsung tertangani dan datang sudah dengan stadium lanjut.
Semoga BCEN bisa menjadi solusi para ahli onkologi kita memberikan langkah tepat untuk pasien-pasien di wilayah non kota besar.
pastinya dengan adanya docquity ini akan sangat membantu dalam upaya pengobatan kanker bagi para dokter spesialis ya, mbak
Benar mbak.
Jejaring para ahli onkologi Indonesia dan Asia Tenggara untuk optimalisasi penatalaksaan terapi pasien kanker payudara.
I do not even know how I ended up here, but
I thought this post was great. I don’t know who you are but
certainly you’re going to a famous blogger if you are not already 😉 Cheers!
Greetings I am so grateful I found your webpage, I really found you by error, while I was researching on Bing for something else, Nonetheless I am here now and would just like to say cheers for a incredible post and a all round exciting blog (I also love the theme/design), I don’t have time to browse it all at the minute but I have saved it and also included your RSS feeds, so when I have time I will be back to read a lot more, Please do keep up the awesome job.