Pribadi Sederhana dengan Bertabur Kebaikan
“Suwun, nggeh lek. Menawi mboten wonten lek, sinten maleh engkang bantu kulo. Sehat-sehat, nggeh lek.”
(Terima kasih, ya te.Jika tanpa tante siapa lagi yang akan membantu saya kini. Sehat selalu, ya Te)
Entah sudah kali keberapa kalimat terima kasih ini saya sampaikan pada tetangga baik hati ini. Beliau yang terus membersamai saya sejak bapak dan ibu tiada.
Saya mengenal beliau sejak berseragam putih abu-abu, beliau yang selalu diminta ibu jika ada acara keluarga besar yang membutuhkan juru masak ataupun bebersih di rumah. Seorang pribadi yang ramah, supel dan cepat dalam bekerja.
Lek Yon, begitu kami memanggilnya.
Kebaikannya sungguh tak ternilai bagi saya dan keluarga. Lek Yon dan keluarganya yang menemani bapak ketika detik-detik malaikat maut datang menjemput di rumah sakit. Beliau juga yang menghandle semua urusan persemayaman bapak, mulai dari kontak ke pengurus masjid, prosesi pemakaman, makanan bagi para ta’ziah hingga acara tahlil selama beberapa hari ke depan.
Kondisi yang sama ketika ibu akhirnya berpulang (sebulan setelah bapak meninggal), Lek Yon dan keluarganya pula dengan ringan tangan membantu saya yang sendirian mengurus semua prosesi persemayaman ibuk. Bahkan hingga kini, beliau dan suaminya yang berkenan mengurus dan menjaga rumah almarhum.
Rasanya tanpa beliau saya benar-benar tak tahu harus meminta bantuan pada siapa. Hanya Lek Yon yang selalu ada, membantu dengan tulus pada kami yang bukan siapa-siapa ini.
Kebaikan beliau tak hanya pada kami, ada pula sesembak tetangga belakang rumah yang juga ditinggal berpulang suami dan kedua orang tuanya. Lek Yon dan kedua putrinya lah yang mengulurkan tangan pada si mbak ini dengan mendukungnya seperti satu keluarga.
Tak hanya itu jika ada makanan berlebih, beliau dan kedua putrinya dengan ringan berbagi pada tetangga. Maka tak heran ketika Lek Yon ada acara ataupun terkena musibah banyak yang datang untuk membantunya.
Seringkali saya berdiskusi dengan suami, kebaikan apa yang bisa kami berikan atas semua kebaikan yang sudah beliau lakukan. Meski beliau tak pernah memintanya. Namun ada rasa bahagia jika bisa membuat Lek Yon juga bahagia. Karena bagi saya, Lek Yon ini sudah seperti orang tua pengganti di sana.
Maka sebagai ungkapan lebih dari rasa terima kasih, ini yang bisa kami lakukan.
Mendoakan Beliau
Disetiap doa yang dimunajatkan, selalu terselip doa untuk Lek Yon dan keluargabeliau semoga selalu sehat dan bahagia. Semoga beliau dan suami selalu diberi umur panjang hingga bisa menemani saya menjaga dan merawat rumah almarhum dalam setiap kepulangan kami ke Probolinggo.
Mengulurkan Bantuan
Karena beliau pribadi sederhana, sering merasa bingung bantuan apa yang akan kami berikan. Akhirnya tercetus ide bagaimana dengan memperbaiki rumah almarhum bapak dengan memberdayakan Pak Yon (suami Lek Yon) dan menantunya.
Alhamdulillah kini rumah almarhum bapak lebih bersih dan indah. Kami senang, Lek Yon pun bahagia.
Membantu para Janda dan Anak Yatim di Kampung
Lewat tangan beliau saya titipkan beberapa rupiah untuk diberikan ke para janda sepuh dan anak-anak yatim disekitar rumah almarhum bapak. Lek Yon sangat antusias dengan apa yang kami lakukan.
Doa kami semoga kegiatan kecil ini bisa membahagiakan orang-orang yang menerima, serta menjadi ladang amal pula bagi Lek Yon yang membantu kami menyalurkannya. Dan juga semoga bisa meringankan langkah almarhum bapak dan almarhumah ibuk di alam Barzah, Aamiin
Ikut Meramaikan Masjid dan Mushola diacara Kirim Doa
Di kampung saya masih sering diadakan acara kirim doa di masjid maupun mushola. Melalui beliau dan kedua putrinya, saya pun ikut meramaikan acara ini dari jauh. Tidak tiap minggu, hanya sebulan sekali.
Beliau yang memasak dan mendistribusikan di masjid dan mushola terdekat dengan rumah almarhum. Kegiatan ini sungguh membuat kami semua bahagia.
Memanjangkan Kebaikan Beliau dengan Melakukan Kebaikan yang Sama
Di kantor ada seorang teman yang suaminya barusan meninggal dan kedua orang tuanya juga sudah berpulang.
Teman saya ini nyaris depresi karena beban yang ditinggalkan sepeninggal suaminya. Sedangkan kakak kandungnya tak pernah jua membantu karena di sana pun si kakak juga punya beban masalah. Padahal sewaktu gadis, teman saya ini berasal dari keluarga yang sangat berada.
Akhirnya kami semakin dekat dan saling menguatkan. Saya ikhlas menjadi tempat dia berpijak ketika butuh pegangan, saat kendali mulai hilang arah.
Semua itu saya lakukan karena buah kebaikan yang pernah Lek Yon dan keluarganya ajarkan.
Saya tahu bagaimana merasa sendiri, terabaikan tanpa orang terkasih yang mendukung. Disaat seperti ini satu pertolongan memang sangat berarti.
Alhmdulillah kini harapan hidup teman kantor ini sudah mulai tumbuh dan senyum bahagia mulai terpancar di wajahnya dalam membersamai kedua putrinya yang beranjak remaja.
Berkumpul dengan Lek Yon mengajarkan kami banyak hal, tentang kesederhaan, tentang kebahagian berbagi kebaikan dan tentang arti kehidupan.
Semoga selalu sehat, ya lek.
Semoga terus menemani dan mengajarkan kebaikan pada kami.
Salam,
-Kinan-
Note : Lek = Bulek/Bibi/Tante Budhe = Panggilan untuk oang dituakan.