
Siapa sih hari gini yang nggak pernah nonton film?
Di era industri 4.0 dimana internet dan segala hal yang membersamainya sudah masuk ke seluruh penjuru dunia. Rasanya nggak ada ya, yang nggak pernah nonton film.
Semua orang pastinya pernah menonton film, baik itu film religi, kepahlawanan, laga, komedi, drama ataupun misteri. Apalagi kini makin banyak platform dalam menonton film, seperti Youtube, Netflix, MolaTv dan lainnya membuat cara menonton film semakin dipermudah.
Ada beberapa alasan kenapa menonton film menjadi begitu diminati, salah satunya karena kegiatan ini bisa menjadi sarana untuk menghibur diri. Adanya alur cerita seru disertai adegan-adegan mengagumkan ataupun membuat hati melow, membuat kita lupa akan penatnya hari yang dilalui. Selain itu menonton film bisajuga menginspirasi dan memotivasi kita melalui adegan ataupun figur yang diperankan.
Kalau saya suka banget nonton film yang menginspirasi. Film inspiratif selalu bisa menginspirasi saya melalui pesan moral yang terselip dari kisah, adegan-adegan ataupun peran yang dimainkannya.
Nah, dibawah ini terdapat tiga film inspiratif versi si Emak ini yang memberi banyak inspirasi. Apa saja itu?
- Film Gie: Catatan Sang Demonstran

Masih ingat dengan TRI TURA?
Yap, tiga tuntutan rakyat yang digawangi oleh mahasiswa akan sebuah perubahan atas kekacauan negeri pasca peristiwa 30 September 1965. Situasi ini mengakibatkan rakyat harus mengantri berderet-deret hanya untuk sebuah sembako.
Nah, Soe Hok Gie adalah orang dibalik layar munculnya aksi mahasiswa berdemonstrasi tersebut. (sekuel dari Film Gie: Catatan Sang Demonstran)
Gie, merupakan film yang diadaptasi dari buku karya Soe Hok Gie sendiri, yaitu Catatan Sang Demonstran. Dilatar belakangi nuansa politik negeri yang terjadi ditahun 1965. Soe Hok Gie hadir dalam tulisan-tulisannya di media menyemangati rekan-rekan mahasiswa yang sedang menuntut sebuah perubahan.
Meski banyak disisipi adegan kekacauan dalam negeri dan adegan penggalangan mahasiswa turun ke jalan, namun film Gie jauh dari kata anarkis atupun adegan kekerasan.
Sekilas Tentang Film Gie
Gie (Soe Hok Gie) yang diperankan Nicholas Saputra merupakan sosok mahasiswa UI yang cerdas, seorang aktivis dan pecinta alam.
Gie lahir dari keluarga keturunan Tionghoa dengan ayah yang berprofesi sebagai penulis, namun sedang fakum karena satu keadaan. Mereka menjalani kehidupan sederhananya di Kota Jakarta.
Gie memiliki ketertarikan dengan konsep idealis yang dipaparkan oleh intelek-intelek kelas dunia melalui buku-buku yang dibacanya mulai usia belasan tahun. Pemikiran-pemikiran dari buku-buku tersebut membentuk Gie menjadi pribadi yang jujur, tak kenal kompromi dan intoleran pada ketidak-adilan.
Saking idealis dan tidak komprominya, ibunya pernah kesulitan mencari sekolah karena rekam jejaknya yang pernah bermasalah dengan guru yang tak sepemahan dengan Gie.
Masalahnya sederhana, bagi Gie “diterjemahkan oleh” dengan “ditulis oleh” maknanya jauh berbeda. Jadi jika “diterjemahkan oleh” tentu saja si penerjemah bukan penulis buku tersebut.
Namun guru bahasanya tidak terima dan memvonis Gie tinggal kelas.
Ketika Gie menjadi mahasiswa sastra UI, prinsip dan idealismenya pun terus bertumbuh. Intoleran pada ketidak-adilan yang dimiliki, membuatnya mulai menulis dan memberikan kritik terhadap pemerintah atas situasi yang terjadi.
Pemikiran dan idealisme yang tertuang melalui tulisan-tulisan Gie di media mampu menggerakkan sebuah perubahan akan kekacauan dalam negeri waktu itu. Tulisan-tulisan tersebut mampu menggerakkan massa mahasiswa berdemonstrasi turun ke jalan. Gie menjadi sosok dibalik layar hingga aksi TRI TURA itu terjadi.
Meski diakhir cerita dia sempat kecewa menyadari jika tulisan-tulisannya ternyata dijadikan alat propaganda rezim baru untuk menggulingkan rezim sebelumnya. Kekecewaannya dituangkan Gie dalam tulisan ketika rezim baru mulai berkuasa. Namun tulisan Gie nyaris diberangus penguasa baru dengan menekan banyak media untuk tidak menayangkan tulisan tersebut. Aksi teror pada Gie pun kembali terjadi.
Film besutan Riri Reza dan diproduseri oleh Mira Lesmana ini bukan film kaleng-kaleng. Terbukti film ini mampu menyabet berbagai penghargaan pada Piala Citra Festival Film Indonesia tahun 2005 sebagai Film Bioskop Terbaik, Pengarah Sinematografi Terbaik, Pemeran Utama Pria Terbaik, Sutradara Terbaik, dan masih banyak lagi.
Film ini sukses mengubah cara pandang saya dalam bersikap dan harus tegas dalam berprinsip . Dulu saya orangnya selalu nggak enakan, mudah banget mangalah dan pasrah pada lingkungan pertemanan yang unfaedah.
Nah Film Gie ini mampu membangkitkan naluri pemberontak yang saya miliki dan berani bersikap atas ketidak-adilan yang terjadi, baik pada diri sendiri maupun orang lain.
Dan di bawah ini adalah quote Soe Hok Gie yang selalu saya ingat ketika berada dalam lingkungan yang penuh ketidak-adilan.
“Lebih baik hidup diasingkan daripada menyerah pada kemunafikan”
(Soe Hok Gie)
- Rudy habibie

“Rudy, jadilah mata air. Kalau kamu baik, disekitarmu akan baik. Tapi kalau kamu kotor, pasti di sekelilingmu akan mati. Ada banyak sekali orang di muka bumi ini, banyak sekali ragamnya. Jangan sampai kamu lukai mereka. Itu intinya,” kata Ayah Rudy pada Rudy Habibie.
(Film Rudy Habibie, 2016)
Pesan dari mendiang ayah Rudy Habibie yang selalu Rudy ingat, terutama ketika cobaan beruntun datang terkait penghentian Seminar Pembangunan yang digagasnya, ketika dia masih berstatus mahasiswa di Jerman. Merupakan sekuel kisah film Rudy Habibie, yang pernah tayang perdana akhir Juni 2016 lalu.
Banyak tekanan yang diperoleh Rudy demi mempertahankan gagasannya. Faktanya cita-cita besarnya ternyata tidak diwujudkan dengan mudah. Banyak orang disekitarnya yang menganggapnya ‘gila’, karena mimpi besarnya ini.
Mulai dengan tidak adanya dukungan dari bapak dubes Indonesia, intimidasi dari para senior yang tidak menyukai sepak terjangnya, bahkan nyaris dianggap sebagai ancaman bagi negara Jerman karena idenya ini.
Padahal gagasan ini muncul, bermula dari pidato Bung Karno pada Agustus 1955 saat berkunjung ke Bonn, Jerman.
Bung Karno menekankan pentingnya kemandirian sarana dan prasarana perhubungan di Indonesia. Hal ini tak lain untuk menghubungkan pulau-pulau di Indonesia yang jumlahnya banyak, untuk mengangkut barang juga manusianya dari satu pulau ke pulau lainnya.
Dalam kesendiriannya, dia selalu teringat akan pesan mendiang ayahnya. Untuk selalu bisa menjadi mata air. Karena aliran air yang jernih, akan selalu membawa kehidupan disekelilingnya. Sedangkan aliran air yang kotor akan menyebabkan sekelilingnya mati.
Film Rudy Habibie, merupakan film yang menceritakan sosok muda Bapak Presiden RI ke tiga Indonesia. Prof. Dr. Ing. H. Baharudin Jusuf Habibie, FREng.
Siapa yang nggak kenal sosok beliau, pribadi yang cerdas, hangat, muslim yang taat dan sangat peduli pada sesama. Saya benar-benar nggak nyangka jika Pak Habibie yang genius dan inspiratif itu ternyata pernah juga dipikir ‘gila’ oleh teman-temannya karena ide-idenya diluar kewajaran.
Dan film ini pun sukses menorehkan sebuah sikap dan prinsip dalam hidup si Emak ini,
- Tentang bagaimana memperjuangkan sebuah mimpi meski tekanan agar mimpi itu padam sangat kuat. Kita harus tetap berjuang agar mimpi itu tak akan padam dan dia terus berpijar.
- Tentang prinsip hidup “sebuah mata air” yang mampu memberi kehidupan pada makhluk disekitarnya karena kejernihannya dan bukan karena kekotorannya.
- Start Up

Berbeda dengan dua film sebelumnya yang diadopsi dari kisah nyata. Film Start Up merupakan film serial TV N Korea Selatan tahun 2020.
Start Up merupakan film drama romantis yang menceritakan kehidupan remaja dalam usahanya memulai bisnis rintisan atau start up. Berlatar belakang di kawasan fiksi Korea Selatan ala Silicon Valley yang disebut Sandbox, film ini menceritakan kisah orang-orang di dunia perusahaan startup.
Film Start Up sukses menginspirasi saya untuk berani memulai bisnis. Di sini banyak diajarkan seluk beluk merintis sebuah bisnis. Tentang bagaimana cara menggali sebuah ide bisnis, bagaimana cara berjejaring, mind mapping goal bisnis dan bagaimana menjadi tim yang solid dikemas secara detail namun santai dengan gimmick kisah romantis diantara pemeran utamanya.
Banyak insight bisnis yang disuguhkan lewat kisah dan peran dalam film drama ini, antara lain:
- Sosok Soe Dal Mi (Bae Suzy) yang cerdas, ceria dan seorang CEO ternyata bukan gadis lulusan perguruan tinggi. Dia sosok gadis yang tak mudah menyerah, gigih dan totalitas dalam mengerahkan semua kemampuan yang dimilikinya. Finally Dal Mi akhirnya mampu menjadi CEO handal bagi tim dibawahnya. Dia punya banyak trik jitu tentang bagiamana membaca setiap peluang bisnis sesuai kemampuan timnya, dia pun mampu menciptakan kreativitas serta inovasi dalam berbisnis. Trik bagaimana cara Dal Mi mencari ide dan mengeksekusi ide-ide bisnisnya, membuat film ini layak untuk ditonton.
- Sosok Nam Do San (Nam Joo Hyuk) dan kedua rekannya adalah ketiga orang yang cerdas. Mereka merupakan ketiga programmer handal yang sering memenangkan lomba tingkat internasional. Namun kecerdasan yang mereka miliki nyatanya belum bisa mendorong mereka menjadi pebisnis sukses. Mereka butuh seorang CEO bisnis untuk bisa merangkul ide dan kreativitas yang mereka miliki. Nah, bersinergi dengan CEO untuk mencapai goal bisnis ternyata adalah kunci kesuksesan Nam Do San dan kedua rekannya.
- Han Ji Pyeong (Kim Seon Ho) merupakan sosok mentor bisnis yang keras, berdidikasi tinggi dan bertanggung-jawab. Awalnya Han Ji Pyeong bertugas sebagai mentor bisnis SamsanTech di SandBox, Han Ji Pyeong mampu mencetak SamsanTech menjadi tim bisnis yang handal. Tanpa arahan dan kata-kata tegas Han Ji Pyeong dalam memulai bisnis rintisan tersebut, rasanya tim Dal Mi dan Nam Do San tak mungkin secepat itu memangkan market bisnis dan meraih omset besar. Dari sosok Han Ji Pyeong saya menyadari, bahwa membangun sebuah bisnis butuh mentor untuk membantu arah dan langkah dalam berbisnis.
Oke Teman Blogger, di atas adalah ketiga film inspiratif yang memberi banyak inspirasi dan juga insight versi si Emak ini.
Bagaimana dengan teman-teman, apa film inspiratif versi teman-teman?
Share, yuk!
Salam,
-Kinan-
37 Komentar. Leave new
Aku senangnya film action kak, dan aku senang action william neeson, dia sosok bapak yang rela babak belur demi ngelindungi keluarga/ orang yang disayangnya. pokoknya pelindung idaman utk keluarga lah , heheh
Beda-beda sih, ya kak. Tapi yang penting dapat insight dari film tersebut.
Wah film isnpiratif semua itu memang, Kak. Kalau yang sekarang ada satu film tuh Pintu Surga Terakhir
Wahh belum nonton, nih kak.
Coba cek-cek dulu ulusannya, sapa tahu juga tertarik.
Ketiganya beljm melihat kak, masih ketinggalan. Namun membaca jadi tidak amat ketinggalan.
Hihi, nggak apa-apa kak.
Senang bisa sedikit membantu.
udah nonton Rudi Habibie dan Start up, keren banget kedua film itu. Selain menghibur juga memberikan edukasi. Ah, jadi pengen nonton ulang.
Iya keren ambis emang mbak.
Yuuk, nonton lagi.
sampe saat ini saya belum nonton start up nih, padahal dulu buming banget yaa dramanya
Coba di telegram mbak.
Hehe, saya nonton dari sana. Cari yang sub indo.
dari 3 hanya drakor Start Up yang saya tonton, terlalu ya?
mungkin nasionalisme saya masih kurang, hiks
walau buku “Gie” saya punya dan saya baca
Hehe, berarti ambu penggemar drakor banget nih.
Saya nggak semua drakor sih sempat ditonton malah.
Tahun berapa ya, saya lihat film Gie ini. Suka sekali dengan setiap konflik di dalamnya, apalagi ada nilai karakter yang diajarkan dalam film ini. Jadi pengen nonton lagi setelah membaca ulasan ini.
Aku penikmat film, terlebih saat pandemi me time ku nonton film di layanan streaming berbayar. Dan banyak film inspiratif yang bisa kita teladani. Di antara ketiga film di artikel ini yang sudah kutonton Gie…:) Keren memang
Gie film bagus. Baik dari isi pesannya, pemainnya yang total beracting. Jadi wajarlah mendapatkan penghargaan Piala Citra. Ini memang bukan film kaleng-kalengan. Apalagi sutradaranya Riri Reza “Lebih baik hidup diasingkan daripada menyerah pada kemunafikan”
quote Soe Hok Gie sangat mengispirasi.
Wah rekomendasi tayangan pilihan sih ini.
Walaupun mungkin sudah pernah nonton, bisa ditonton ulang, ya Kak Nanik
Saya paling suka film-film yang dibuat berdasarkan kisah nyata. Genre apapun itu. Biasanya jenis film seperti ini sering meninggalkan kesan, pesan dan catatan-catatan penting serta edukasi tentang pahit getirnya kehidupan.
Film GIE salah satu diantaranya. Semangat dan nasionalisme yang dimiliki oleh seorang non-pribumi yang mengajarkan kita tentang banyak hal. Seandainya Gie masih ada hingga sekarang, mungkin banyak pemikiran-pemikiran beliau yang bisa menyemangati para pemuda Indonesia untuk lebih mencintai tanah air dan lebih memahami makna kata nasionalisme.
Udah nonton semua 3 list yg di paparkan. Iyaps semuanya begitu inspiratif
Sama-sama berjuang pada konsepnya masing-masing
Utk Gie selain dikenal sebagai mahasiswa yg idealis juga begitu melegenda utk para MAPALA (Mahasiwa Pencinta Alam)
Aku jarang nonton film mbak, jadi emang nggak ada gitu film yang kisah dan inspirasinya membekas.
Eh soal nggak enakan dalam berteman, saya juga gitu lho mbak. Ini pelan-pelan mau belajar tegas dan memegang prinsip
Aku juga suka nonton film mbak, beberapa film religi sudah aku tonton. Ketiga film di atas, baru Rudi Habibie yang lihat sekilas, belum sampai selesai. Kapan2 bisa diagendakan nih, nonton yang dua lagi. Makasih sharingnya, jadi ada referensi film inspirasi yang bisa ditonton.
Bener mbak, jadi dapat referensi nonton yang asik.
Sehingga kita bisa menjadwalkan, dengan begitu kan khusuk nontonnya
Rudy Habibie dan Gie memang sangat inspiratif, film-film yang diangkat dari sosok nyata memang biasanya punya kisah dan pesan-pesan tentang kehidupan. Aku sudah nonton keduanya pastinya.
Hampir semua filn yang saya tonton inspiratif, pasti ada nilai yang saya ambil dari filmnya. Betewe penasaran nih sama Star Up
Yang sudah nonton baru Start Up. Sangat suka dengan jalan ceritanya.
Kalau untuk Gie dan Habibie, belum nonton.
Bisa jadi referensi film untuk ditonton.
Paling suka kalau selesai nonton film tuh ada “sesuatu” yang bisa diambil dan membekas. Ada sesuatu yang bertambah dengan tontonan selain sekedar mendapat hiburan. 3 film ini memang menginspirasi sekali.
Duh saya belum nonton ketiganya. Paling yang oernah ya Habibie Ainun. Kalo yang sekuel Rudy Habibie ini belum ditonton. Thanks mba udah merekomendasikan fil yang bagus dan layak di tonton nih
2 film sudah pernah nonton, penasaran dengan film Startup dah. Bisa ditonton di mana mba?
Bagi saya sendiri, film yang akan mejadi sebuah inspirasi itu saat kebetulan sama dengan apa yang di alami, diinginkan dan semacam itu.
Tapi… Film Gie ini memang luar biasa, aku suka banget!
Dulu banget nonton film Gie di televisi, karena pas tayang di bioskop aku gak sempat nonton. Bagusss ceritanya bikin terharu dan nyesek, tapi maknanya dalam!
walau fil gie ini udah lama tayangnya, tapi saya belum pernah nonton, padahal pemainnya adalah idolaku
Banyak orang yang bilang ini certitannya bagus, namuun karena emamng tiddak menggemari korea, ini tidak ku sntuh
Dari ketiga film itu, aku udah lihat yang Rudy Habibie dan Startup. Keren dua²nya. Yang Gie itu lihat reviewnya katanya keren tapi aku blm pengen lihat. Tema yg diangkat kebetulan aku kurang suka jadi ya gitu… hehe…
Mbak Nanik, saya tak jujur tapi jangan diketawain ya. Saya belum nonton 3 film itu, hehe. Serius ini. Tapi saya sudah baca buku “Gie” dan “Rudi Habibie”. Kalau Start Up saya baca review temen-temen. Ketiganya emang inspiratif dengan cara masing-masing. Buat jaman now, jelas Start Up yang paling mashook. Tapi nilai-nilai perjuangan Gie dan Rudi Habibie, saya rasa keduanya tak lekang jaman. Anak jaman now pun perlu tahu.
Aku sudah nonton film rudi habibie dan start up ini, memang sangat bagus dan membekas di hati film ini sih… Alur ceritanya jga keren dan karakter tokohnya sama2 menjiwai di kedua film ini
Semua film dan drama yang ditulis di sini aufah aku tonton semua
Paling suka sih film Gie
Saya juga suka film Rudy Habibie dan drama Start Up, benar-benar mengispirasi. Tapi belum pernah nonton film Gie. Kok saya belum nonton yah, padahal pemain nya Nicholas.
sampe saat ini saya belum nonton start up nih, padahal dulu buming banget yaa dramanya