Hi Teman Blogger, Ramadan 1443 H sudah di depan mata, nih.
Alhamdulillah si pirus kopit ini kian terkendali, aturan pengetatan pun mulai dilonggarkan, bahkan beberapa peraturan mulai ditinggalkan. Seperti ditiadakannya kewajiban swab bepergian dalam negeri maupun dihapuskannya kewajiban karantina ketika pulang dari luar negeri.
Ramadan, bulannya umat muslim sedunia berlomba-lomba dalam kebaikan. Kebaikan di sini tentu bukan tentang materi saja, kebaikan-kebaikan sederhana pun bisa kita masukkan dalam list ini, seperti membuat jadwal kunjungan ke makam orang tua, bersilaturahmi dengan saudara yang lama tak bersua ataupun memperbanyak waktu bersama si bujang yang kini beranjak remaja.
Tapi pernah ngerasa, nggak sih terkadang kebaikan yang kita berikan tanpa disadari bisa melukai hati orang lain karena dia merasa direndahkan.
Lalu bagaimana seharusnya adab memberi yang benar tanpa harus merendahkan si penerima dalam pandangan islam? Dikutip dari laman umma.id berikut ringkasannya.
- Memberi Karena Allah Swt Semata
Selalu diniatkan dalam memberi hanya untuk mengharap ridho Alloh Swt saja, bukan mengharapkan pengakuan makhluk-Nya. Agar tak ada riya’ diantara pemberian kita, hingga bisa menutup nilai amalan kita.
- Memberi Tak Lebih Dari Sepertiga Harta
Seperti dalam anjuran Rasulullah SAW bahwa pemberian kepada orang lain walaupun diniatkan untuk kebaikan, sebaiknya tidak lebih dari sepertiga harta yang dimiliki. Agar si pemberi masih punya spelling harta untuk kebutuhannya sendiri maupun untuk keluarganya.
- Memberikan Manfaat
Pemberian harus memberikan manfaat, baik bagi kita si pemberi maupun bagi si penerima.
- Memberi Tidak Mengharapkan Balasan
Memberi merupakan wujud sebuah kepedulian. Kita memberi karena kita peduli, diberikan dengan tulus ikhlas, hati yang lapang, tanpa beban dan tanpa mengharapkan balasan.
- Memberi Pada yang Berhak Menerima
Memberi adalah sikap mulia apalagi diberikan pada pihak yang tepat. Yaitu diberikan pada yang membutuhkan pertolongan ataupun pada yang kekurangan, baik kita mengenalnya maupun tidak, sehingga bisa memberikan manfaat bagi si penerima.
- Memberi Diiring Kata – kata yang Baik
Pemberian yang baik harusnya diiring dengan kata-kata baik dan tidak menyakiti, agar si penerima tidak terluka perasaannya.
Seperti dalam firman-Nya, “Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari shadaqah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan. Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun,” (Al-Baqarah: 263)
Semoga kita selalu diberi kesempatan untuk berbuat baik dan selalu dilapangkan dalam segala hal, ya. Aamiin.
Dipenghujung artikel saya akan sampaikan sebuah kisah inspiratif yang dicuplik dari laman Hajinews.id . Semoga kisah ini memberi wawasan kita bagaimana seharusnya cara kita memberi sehingga si penerima tidak merasa direndahkan.
Yuk, simak bersama kisah ini!
Kisah Si Penjual Buah yang Bijak
Dikisahkan seorang pria hendak membeli beberapa buah dan berangkatlah dia ke pasar.
Si pria bertanya, “Harga pisang dan apel ini berapa, ya pak?”
“Masing-masing per kilonya untuk Pisang 20 perak dan apel 30 perak.” jawab si penjual buah.
Tak lama kemudian seorang wanita paruh baya datang dan bertanya, “Bapak harga pisang dan apel ini, berapa ya?”
Si Penjual pun menjawab, “Harga pisang ini 5 perak, sedangkan apel itu 10 perak per kilonya.”
Mendengar jawaban si penjual buah pada wanita paruh baya tadi, wajah si pembeli pria memerah dan marah karena merasa dipermainkan. Mengapa dirinya diberikan harga tiga kali lipat dari harga si ibu itu?
“Mohon tunggu sebentar, pak!” kata si penjual buah.
Ia pun segera melayani pembeli wanita paruh baya tadi, yang akhirnya membeli satu kilo pisang dan satu kilo apel dengan harga 15 perak saja.
Setelah wanita paruh baya tadi pergi, maka si penjual buah pun meminta maaf dan menjelaskan kepada si pria pembeli buah tadi. Si penjual menjelaskan jika wanita paruh baya pembeli buah tadi adalah seorang janda dengan empat anak yatim dalam pengasuhannya.
Demi menjaga kehormatannya, si wanita pembeli tadi selalu menolak jika ada yang hendak memberinya bantuan. Begitu pula ketika si penjual buah ingin memberinya buah sebagai wujud kepeduliannya, namun si wanita paruh baya tersebut selalu menolak.
Oleh sebab itu si penjual buah mengubah cara pemberiannya dengan memberi si wanita tersebut harga murah pada buahnya, agar ia merasa tidak sedang dibantu.
Akhirnya si pria mengerti maksud si penjual buah dan dia pun terharu atas kebaikan hati si penjual.
Disekitar kita sebenarnya banyak orang yang membutuhkan bantuan namun mereka memilih diam demi menjaga kehormatan keluarga serta harga dirinya.
Oleh sebab itu jika kita ingin membantu hakikatnya karena kita memang peduli, diberikan dengan cara baik dan bijak agar si penerima merasa tidak sedang direndahkan.
Semoga Ramadan tahun ini kita memperoleh banyak keberkahan dan kebaikan, serta makin dilapangkan dalam memberi, aamiin.
Salam,
– Kinan-
27 Komentar. Leave new
Kisah pedagang buah yang diceritakan bikin jleb. Betapa orang berusaha berbuat baik walau tetap dengan cara menjaga kehormatan orang lain ya. Dan aku jadi belajar dari kisah itu. Thanks for sharing mbak.
Iya kak, saya pun belajar dari kisah tersebut. Ternyata ada cara bijak dalam memberi tanpa harus menyakiti bahkan merendahkan.
Semangat memberi memang pada hakikatnya untuk berbagi ya mba, gada indikasi or maksud merendahkan pihak yang menerima bantuan, pas banget di bulan Ramadhan nih saatnya lebih sering berbagi
Iya Mbak Shynta, semoga Ramadan kali ini kita diberi banyak kelapangan dalam berbagi. aamiin.
Memberi tidak mengharapkan balasan alias ikhlas. Ini memang penting banget ya.Saat kita memberi tidak perlu mengingat lagi dan memikirkan balasannya dan sebaiknya pada orang yang tepat yang butuh bantuan alias pas sasaran
Iya kak benar.
Semoga nilai amalan kita diterima-Nya dan semoga pemberian kita juga bermanfaat bagi si penerima, aamiin.
MashaAllah. Terimakasih untuk pengingat yang sungguh menyentuh ini Mbak.
Memang benar ya yang namanya bersedekah, beramal, dan semua hal yang berhubungan dengan kegiatan memberi, ada beberapa hal penting yang wajib kita perhatikan. Agar apa yang sudah kita lakukan membawa berkah bagi kita. Termasuk mereka yang menerima. Karena sesungguhnya banyak jalan kebaikan yang bisa kita lakukan dengan banyak kebaikan atas dasar niat ibadah.
Benar Mbak Annie, hanya mengharap ridho dan berkah-Nya saja kita mah mbak.
Semoga Alloh Swt memberi kita banyak kebaikan dan dilapangkan dalam memberi di bulan suci ini.
Aamiin
Tfs kisahnya mbak.
Saya pernah baca sharing di grup WA masjid komplek saya, tentang memberi sebaiknya gak cuma dengan hati, tapi juga dengan perasaan, tujuannya agar yang diberi tidak merasa direndahkan.
Memberi dengan kata-kata yang baik nih beneran penting juga mbak, biar nggak menyakiti perasaan yang menerima. Ada nih tetanggaku kalau memberi, kata-katanya bikin ilfil buat nerima “Ini buat kalian aja, daripada dirumahku nggak ada yang makan, jadi basi terus dibuang”
Bener banget, memberi memang seharusnya berdasarkan karena kepedulian ya. Dan bukan karena merendahkan. Tapi ada kalanya kita sudah berniat begitu, eh yang nerima salah tangkap. Aku sih, yang penting niat. Gak perlu dikhawatirkan deh soal penerimaannya ya. Selama barang atau apa pun yang kita beri adalah yang layak.
jujur saya kesulitan sewaktu mendapat tema ini
ternyata banyak di sekitar kita
ada OB yang kerjanya berat tapi honornya gak seimbang, nah bagaimana kita memberi tanpa membuatnya tersinggung ternyata ada seninya
Kadang suka bingung memang, takut kita memberikan karena ingin membantu, eh yang dikasih salah tangkap dikiranya kita ngenye gitu.
Tapi kalau yg kita kasih masih layak dan terbaik kayanya ga akan terjadi salah tangkap itu ya
Seperti bapak penjual buah inilah sejatinya kita ketika memberikn sesuatu, memberi namun tetap memuliakan mereka. Salut, terima kasih Kak, tulisan yang begitu mengena di bulan ramadan yang mulia ini
MasyaAllah… Memberi memang bukan perkara mudah ya mba. Harus ada keikhlasan dan hilangkan rasa sombong atau ria
Orang yang diam tapi sebenernya butuh itu yang memang sasaran tepat harus kita bantu, jika perlu kita lebihkan, gak perlu ditawar-tawar, dibanding orang yang sengaja banget minta-minta tanpa malu. Di bulan Ramadhan ini apalagi seringkali disalahgunakan dengan oknum yang merajalela minta sumbangan.
Setuju mbak, intinya apapun yang kita lakukan perlu diniatkan dengan tujuan yang baik karena Allah, dan melakukannya juga harus ikhlas.
Masya Allah cara penjual buah bijak sekali, memberi tanpa melukak hati. Tapi, wajar juga kalau si pembeli pertama merasa dipermainkan ya, mb. Semoga kita banyak belajar memberi yg indah..
Trims sudah berbagi tentang memberi tanpa merendahkan ini ya kak.. Karena memag faktanya banyak yang memberi tapi embel2nya bikin gak nyaman..
selain memberi dengan cara yang baik, pun benda yang diberi adalah yang terbaik juga ya kan kak, lebih afdol beda yang super kita sukai dan sayangi
Iya sih benar. Sebaiknya memberi itu kayak tangan kanan memberi, tangan kiri nggak perlu tahu.
Kisah inspiratif nya keren sekali. Memberi dengan jalan berbeda. Memberikan harga murah pada orang-orang yang membutuhkan.
Iya, betul sekali. Memberi tidak boleh dengan cara merendahkan. Agar penerima bisa menerima dengan hati gembira. Memang indah ya, dalam Islam segala hal sudah diatur caranya.
sepakat mbak, memberi tidak boleh dnegan cara merendahkan, karena maksud baik tidak akan diterima dengan baik jika mneggunakan cara yang tidak baik
Memberi tanpa merendahkan jika dilakukan oleh kebanyakan akan memberikan dampak luar biasa bagi yang membutuhkan
Profesi pedagang ini kalau diniatkan Karena Allah bisa mendatangkan pahala dari Allah ya mbak
Mbak Nanik,
Minal Aidin wal faidzin. Mohon maaf lahir batin.
Semoga perilaku memberi tanpa menyakiti dan tanpa usaha kita mengikat orang (pamrih) terus kita pelihara dan menjadi oleh-oleh ramadhan tahun ini. Setidaknya tahun depan di ramadhan yang akan datang (semoga kita masih bisa bertemu, Aamiin), kita sudah terlatih dan bisa memperbaiki di hal yang ini.
Memberi yang “memberikan manfaat” ini bener banget, karena sebaiknya kita yang ingin memberi sesuatu ke keluarga atau orang lain, sebaiknya sudah memahami apa saja yang sekiranya orang yg akan kita kasih itu paling butuhkan.