Yuk, Ciptakan Peluang dari ‘Blogging’ di Era Digital Saat ini!

Sering nggak sih kita melihat seseorang sedang senyum dan bicara sendirian sambil terus melihat gadget di genggaman? Sering, yak?

Tenang Kawan, dia masih “waras” koq. Dia hanya sedang fokus berinteraksi dengan teman di jagad mayanya, sepertinya dia lupa orang-orang disekelilingnya yang masih berada di dunia nyata, hehe.

Begitulah, interaksi dunia maya begitu sering kita jumpai, bukan?

Layaknya aktivitas dunia nyata, di dunia maya tak sedikit pula orang yang saling berinteraksi dan juga berkomunitas. Sebut saja facebook, instagram, twitter, youtube maupun tiktok merupakan beberapa media sosial yang [aling sering diakses di jagad maya.

Selain aktivitas personal di dunia maya yang bertumbuh, aktivitas grup atau komunitas online pun juga terus berkembang.

Atas dasar kesamaan hobi, keahlian dan juga latar belakang antar personilnya. Kini kian menjamurlah berbagai komunitas online di jagad maya.

Sejak mulai mengenal dunia blogging di awal Agustus 2018 lalu, banyak komunitas blogger yang pastinya saya ikuti.

Menyadari bahwa jika diri tak kan mudah berkarya sendiri tanpa sistem organisasi. Maka kita butuh tempat bertumbuh dan berkembang dalam karya dengan baik.

Kenapa?

Karena di sana, kita bisa menemukan mentor sebagai pembimbing, teman yang saling support, serta saling berkompetisi.

Oleh sebab itu bergabung dengan komunitas yang tepat adalah solusi tepat untuk pengembangan diri dan bertumbuh dalam karya.

Alone we can do so little, together we can do so much (Hellen Killer)

Nah, dari beberapa komunitas blogger yang saya ikuti. Saya baru berinteraksi secara whatsapp grup hanya di dua komunitas saja.

Untuk saling bertanya, menumpahkan kebingungan dalam tools blogging dan juga bersinergi bersama para senior dalam hal up-grade ilmu blog.

Hingga di bulan Mei 2019 ini, lewat feed instagramnya, Komunitas ISB akan mengadakan workshop blogging di Malang, Jawa Timur.

Antusias banget dong saya yang pemula dan belum merasakan serunya menimba ilmu langsung serta bertatap muka dengan para senior dan mastah jagad perbloggeran ini.

Meski perlu 110 kilometer perjalanan hingga sampai ke Malang dari Sidoarjo. Tak menyurutkan hasrat si Emak ini untuk hadir dalam event workshop Komunitas ISB ini.

Dengan tema “Create Opportunities From Blogging”, bertempat di Gedung Indosat Ooredoo Malang, Jl. Jaksa Agung Suprapto, No 47, Malang.

Komunitas ISB bersama dengan Indosat Ooredoo, mengadakan workshop blogging di tanggal 5 Mei 2019, mulai pukul 10.30 hingga 15.00, minggu kemarin.

Dengan pemateri Teh Ani Berta, Kak Riri Restiani, Kak Dama Vara dan Teh Liswanti Pertiwi, kami pun fokus mendengarkan pengarahan dan ilmu yang yang disampaikan.

Yuk, marii ikutin keseruan kami yaa…

Tentang Komunitas ISB

Saya mengenal komunitas ini dari media sosial dan obrolan kakak senior yang sering menang lomba di salah satu komunitas blogger yang saya ikuti.

Dari situ saya menyakini, isi komunitas ini pasti keren-keren. Para mastah dan senior jagad perbloggeran pasti ada di sini.

Akhirnya menjelang akhir tahun 2018 lalu, saya mencoba bergabung dengan komunitas keren ini dan puji syukur di approve.

Banyak komunitas blogger yang tumbuh dan berkembang saat ini. Lalu, apa bedanya dengan Komunitas ISB ini?

Awal sesi workshop, sebelum masuk materi inti. Teh Ani Berta, founder Komunitas ISB menjelaskan sepintas tentang Komunitas ISB.

Komunitas Indonesia Social Blogpreneur atau lebih dikenal dengan Komunitas ISB mempunyai visi dan misi berbeda dengan komunitas blogger lain. Komunitas ini lebih menonjolkan dan menggali sisi enterpreneurship blogger, para anggotannya.

Oleh sebab itu komunitas ISB ini lebih fokus pada program edukasi. Sehingga para blogger bisa terus belajar dan meningkatkan skillnya, serta mampu melihat peluang yang ada.

Salah satu program yang sering diadakan dalam link komunitas ini adalah one day one post, ISB Course dan selasa sharing.

Peluang Blogger

“Mau nanya nih, siapa di sini yang sudah lama ngeblog? Ada yang sepuluh tahun atau lebih? Sharing yuk, sudah dapat apa dari ngeblog selama ini?” tanya Teh Ani pada peserta workshop dengan ramah.

Kurang lebih, kalimat di atas yang dilontarkan Teh Ani Berta, sebelum materi awal Kak Riri dimulai.
Nyentill banget kan, pertanyaan Teh Ani ini? hihi

Blogger dan Enterpreuner

Blogger juga bisa menjadi enterpreuner loh, buktinya Kak Riri Restiani ini. Pemilik akun intagram @princessRhie dan @PrincessRhieShop yang mulai ngeblog sedari SMA.

Saat kuliah Kak Riri bersama rekannya memulai bisnis craft dan kain flanel.

Dari survey pasar yang dilakukannya, ternyata banyak mahasiswa yang tertarik dengan boneka wisuda buatannya. Tentu saja kesempatan ini tak dilewatkannya.

Dari bisnis dan kerja kerasnya, Kak Riri bisa membiayai kuliah sendiri, beli motor, laptop bahkan beli rumah buat kedua orang tuanya. Keren, kan?

Menurut Kak Riri, siapa saja bisa menjadi enterpreuner. Tak terkecuali blogger dan para karyawan.

Sebenarnya karyawan itu enak, pendapatan bulanannya selalu stabil bahkan ada yang memperoleh fasilitas kantor. Namun karyawan itu mempunyai jam kerja yang monoton, biasanya mengerjakannya pun tak sesuai dengan possion. Just on schedule saja.

Nah, jika teman-teman ingin memulai sebuah usaha, coba Tips dan Trik dari Kak Riri ini, ya!

1.Pilih Usaha berdasarkan Market Survey

Dengan melakukan market survey, kita jadi paham yang dibutuhkan calon pembeli. Sehingga kita tahu produk apa yang akan kita luncurkan ke pasaran nanti.

Seperti boneka wisuda Kak Riri di atas. Tingginya permintaan suvenir wisuda saat perhelatan wisuda di kampusnya. Kak Riri mencoba berinovasi dengan menjual boneka wisuda mungil dan lucu ala milenial saat ini.

Ternyata peminatnya sangat tinggi dan p roduksi bonekanya kian meningkat. Hebatnya, nih Kak Riri bisa bekerja sama dengan pihak kampus tempatnya belajar untuk menjadikan suvenir boneka wisuda ini, sebagai suvenir resmi para wisudawan di sana.

2.Pilih Usaha Sesuai Possion

Menurut Kak Riri, menjadi enterpreuner itu ketidak-pastian pendapatnnya tinggi banget, sangat fluktuatif.

Selain itu jam kerja tidak rutin dan fasilitas murni dari diri sendir saja. Maka jika tidak ada possion di dalamnya, biasanya semangat bisa saja turun dalam memulai usaha.

Oleh karena itu jika berniat memulai suatu usaha. Usahakan sesuaikan dengan possion kita.

Tips Menjual dan Memasarkan Produk

Sebagai enterpreuner kita pastinya punya produk untuk dipasarkan bukan?

Nah Kak Riri memberikan tips bagaimana menjual atau memasarkan produk dan juga cara meningkatkannya.

1.Perencanaan dan Pemasaran
Kurang lebih seperti penjelasan tentang market survey di atas. Hingga nantinya kita tahu produk apa yang akan dijual dan mulai menetapkan harga barangnya. (bisa melalui survey kompetitor dulu)

2. Promosi yang akan dilakukan

Memanfaatkan E-Commerce yang tersedia (gratisan)

Memberikan diskon untuk moment perayaan tertentu

Memberikan reward para konsumen, reseller, maupun dropship. Terutama yang melakukan penjualan tinggi.

3. Konsisten

• Update konten (buat jadwalnya)

• Inovasi pasar sesuai trend (seperti boneka wisuda di atas)

4. Kreatif
Berusaha berinovasi agar bisa jadi trendsetter.

5. Evaluasi
Analisa dan evaluasi kembali agar bisa menggali lebih dalam peluang yang ada dan tidak mengalami kerugian.

Selain itu blog dan sosial media juga bisa digunakan sebagai wirausaha. Prinsipnya pisahkan akun sosmed pribadi dengan usaha.

Oh ya, sebagai penutup Kak Riri memberikan beberapa tips meningkatkan kreatifitas dalam wirausaha, yaitu:

1. Motivasi harus tinggi
2. Tak takut mencoba hal baru
3. Belajar dari pengalaman kegagalan dan keberhasilan orang lain
4. Cari lingkungan yang positif
5. Jual hobi dan kealian yang kita miliki
6. Sering bersilaturohmi, baik dunia nyata maupun dunia maya
7. Konsisten, ulet dan tekun

Freelancer

Sebenarnya materi ini, adalah materi ketiga saat sesi workshop. Namun agar memudahkan pemahaman tentang peluang blogger, saya coba tulis berurutan saja, ya.

“Tahu nggak sih beda enterpreuner dengan freelancer?” tanya Teh Ani di awal sesi beliau.

Menurut Teh Ani, freelancer dengan enterpreuner itu berbeda.

Freelancer itu tidak ada target, nggak perlu ribet menghitung BEP dan lebih fleksible. Berbeda dengan enterpreuner.

Seorang enterpreuner harus punya target pemasaran, perlu analisa BEP untuk menentukan rugi labanya, pun tak bisa fleksible.

Hmmm mulai tercerahkan.

Pemilik akun intagram @aniringo ini juga merupakan founder komunitas ISB.

Beiau memulai debut sebagai freelancer setelah 13 tahun bergelut dengan dunia accounting. Tepat di tahun 2013 beliau memutuskan menjadi fulltime blogger.

Dengan pencapaian di bawah ini:

Optimalisasi Personal Branding

Beliau memulai debut freelancer dengan menjadi volunteer di sebuah web gratisan milik dinas sosial. Walau gratisan beliau menjalaninya tetap dengan semangat.

Puji syukur tulisan yang pernah dimuat di web tersebut (karena milik pemerintah dan untuk kebutuhan sosial) akhirnya diulik oleh salah satu perusahaan asing. Kabar baiknya beliau lalu dipinang sebagai penulis dan bisa terus eksis hingga hari ini.

Oleh karena itu, menurut Teh Ani. Personal branding itu sangat penting. Jadilah diri sendiri, jangan latah tertarik menjadi orang lain, agar klien nantinya bisa mengenali kita dan juga atitude kita.

Personal branding ini juga berlaku di sosmed loh, ya.

Nah, sebelum memutuskan menjadi freelancer. Ada baiknya mulai cek list beberapa persiapan berikut. Agar tidak kecewa dikemudian hari.

Tips dan Trik sebagai Freelancer Pemula ala Teh An

1. Punya Plan Kerja

Saat kita memutuskan memulai profesi sebagai freelancer, saran Teh Ani jangan berdiam diri hanya menunggu job datang saja. Sebagai freelancer harusnya kita memiliki rencana kerja, agar bisa tampil profesional dan disukai klien.

Berikut contekan rencana kerja seorang freelancer ala Teh Ani Berta yang bisa kita jadikan contoh.

2. Gunakan Manejemen Waktu yang Baik

Manajemen waktu yang baik bisa mengantarkan kita pada kesuksesan. Di mana job bisa selesai sesuai date line hinggaa membuat klien senang.

Berikut schedule kerja agar waktu termanage dengan baik:
– Membuat jam kerja rutin setiap hari sesuai kapasitas.
– Menyusun skala prioritas.
– Menggunakan teknologi digital untuk meringankan pekerjaan.

Di penutup Teh Ani menjelaskan untuk menjadi seorang freelancer yang bisa terus berkiprah dan beratitude. Ada prinsip yang harus kita pegang.

Akhirnya dapat ilmu berharga hari ini. Bahwa salah satu peluang seorang bloggerk itu ternyata kita bisa menjadi enterpreuner/wirausaha maupun pun menjadi freelancer.

So, sobat blogger pilih yang mana, nih?

Oh ya, materi masih berlanjut di sesi kedua kita diajari cara membuat layout blog yang menarik.

Skill Blog: Layout for Blogger

• Agar promo produk kita bisa sukses seperti yang diceritakan Kak Riri di atas.
• Agar traffic konten kita terus naik hingga dilirik banyak brand.
• Tentunya kita ingin layout blog kita juga menarik, bukan?

Nah, di sesi ini Kak Dama Vara memberikan tambahan ilmu tentang layout blog untuk para blogger.

Kak Dama, meskipun masih mahasiswa, beliau pernah diundang dalam workshop bertema design IT di Mozilla, Texas loh.

Pemilik akun @justdamavara ini menjelaskan,langkah awal sebelum kita membuat design blog, ada baiknya perlu kita ketahui dulu siapa pembaca utama blog kita, ya.

Siapa pembaca premier kita dan siapa pembaca sekunder kita?

Hal ini, agar kita paham segmen pengunjung blog kita, sehingga bisa mendesign layout blog sesuai selera pembaca.

Dan berikut manfaat membuat design bagus untuk blog kita, yaitu:
– Mempermudah pembaca memahami isi tulisan
– Memperpendek durasi proses pemahaman informasi.

Langkah awal yang perlu kita lakukan dalam mendesign blog adalah menentukan warna pallets dan mendesign moodboard.

Berikut beberapa Aplikasi Design Layout Blog yang bisa kita gunakan.

1. Canva

Untuk mendesign cantik blog kita lewat font dan tampilan menarik.

2. Pinterest

Untuk mendapatkan gambar-gambar yang bagus dan menarik.

3. UNUM

Untuk mengutak-atik feed instagram sehingga tampilan feed makin menarik dan personal branding pun bisa lebih teroptimalisasi.

Prinsip membuat font dalam mendesin tulisan melalui canva untuk judul konten blog, yaitu:
– Jika gambar terang, maka tulisan harus gelap.
– Jika tulisan terang, maka gambar kontrasnya yang dikurangi.

Selain itu wajib hindari font yang terlalu dekoratif dan menyulitkan pembaca. Seperti gambar di bawah ini. Lebih mudah membaca tulisan yang bawah daripada yang di atas.

Dan … akhirnya sampai juga pada sesi terkhir.

Mengatur Keuangan Blogger

Materi terakhir yang diberikan Teh Liswanti cukup singkat, padat dan sangat menarik karena berkenaan dengan jejak pendapatan seorang blogger.

Teh liswanti merupakan salah satu admin komunitas ISB yang juga seorang finance blogger dan social media spesialist.

Menurut Teh Lis ketika kita sudah menentukan possion dan tujuan ngeblog kita mau ke mana. Untuk penyemangat perlu banget membukukan pendapatan yang sudah kita dapat dari ngeblog ini.

Apa saja yang perlu dibukukan agar menjadi jejak dan penyemangat dalam ngeblog?

Berikut Tips Rekam Jejak Blogger ala Teh Liswanti

1. Catat Pekerjaan dan Penghasilan yang didapat

Kita bisa mencatatnya secara manual atau pun dengan aplikasi catatan keuangn yang diunduh dari play store smart phone kita.

2. Buat Catatan Pemasukan dan Pengeluaran

3. Hitung Penghasilan Per Bulan

4. Buat Post Keuangan

Idealnya pos keuangan itu seperti ini:

– Zakat, sedekah, infaq 5%

– Cicilan utang 30%

– Kondisi darurat 10%

– Biaya hidup 3 %

– Gaya hidup 10%

– Investasi 15%

Sedangkan pos keuangan seorang blogger adalah sebagai berikut:

– Zakat 5%

– Dana darurat 10%

– Asuransi, investasi 40%

– Tabungan 40%

– Gaya hidup 5%

Oke, Sobat blogger di atas adalah detail acara sesi workshop yang diprakasrsai Tim Komunitas ISB bersama Indosat Ooredoo.

Sebagai blogger pemula, saya mulai dapat pencerahan apa saja peluang usaha yang bisa dilakukan seorang blogger di era digital ini.

Pilih menjadi freelancer atau kah menjadi enterpreuner? Apa pun itu kita tinggal fokus dan mantapkan hati untuk konsisten menekuninya.

Sebagai penutup, Teh Ani menitipkan pesan untuk selalu diingat 👇👇👇

Bahwa konten adalah segalanya.

Parameter penilaian blog bisa berganti-ganti sesuai trend yang terjadi. Akan tetapi, karya kita tetap akan abadi sebagai karya kita, bukan?

Salam ngeblog untuk semua … 😉😘

By
–Kinan-