“Mbak, Saya tuh pingin loh sebenarnya, bisa bersosmed ria mirip orang-orang zaman sekarang,” kata Si Ibu yang merupakan salah satu relasi terbaik kami, mendadak curhat di salah satu sudut ruang kerja beliau.
“Oh, ya? Kalau boleh tahu, selama ini Ibu sering berinteraksi dengan media sosial apa? Facebook, Instagram atau Twiter,” tanya saya selanjutnya.
“Nah itu … Saya pernah dibuatkan akun facebook sama suami, tapi saya nggak tahu cara pakainya,” lanjut Si Ibu.
“Dari yang saya pahami, biasanya facebook lebih mengedepankan isi content dalam bentuk kalimat pada status-statusnya, sedangkan instagram lebih mengedepankan tampilan gambar, jadi gambar menarik bisa mendapatkan follower banyak. Dan untuk twiter biasanya berisi tulisan-tulisan singkat dengan penjelasan dalam bentuk link hidup,” usaha saya mencoba menjelaskan pada Si Ibu.
“Saya bingung Mbak, harus ngomong apa di facebook itu, kadang saya juga nggak punya banyak waktu, kan? Buat ngeladeni balas-balas komen gitu,” keluh Si Ibu.
“Ihh … benar juga, sih Bu. Bagaimana kalau dengan membranding diri lewat media sosial, Bu?” tanya saya selanjutnya.
“Sebagai apa? Profesi saya yang sekarang? Enggak lah, nanti dikira orang saya pamer. Lainnya apa, ya Mbak?” tanya Si Ibu dengan kegalauannya.
“Ya, bermedsos sebagai perempuan bekerja dan seorang ibu, seperti saya ini Bu, hehehe.”
“Ah ndak tahu lah mbak, kita ngobrol lainnya saja, ya?” Pangkas Si Ibu.
Singkat kata, akhirnya kami mengalihkan ke pembicaraan lain agar Si Ibu nggak makin galau dengan ketidak-pahaman beliau tentang medsos, dan saya pun tidak makin senyum-senyum geli sendiri mendengar curhatan mendadak Si Ibu perihal bermedsos ria ini. Soalnya ingat diri sendiri di zaman lampau, hihihi.#tutup muka
Tahukah Sobat, dilansir dari detik.com berdasarakan penelitian yang dilakukan oleh We Are Social, yaitu sebuah perusahaan media dari Inggris yang bekerja sama dengan Hootsuite, mengungkapkan bahwa dari total populasi Indonesia yang mencapai 265,4 juta jiwa ini, setengahnya merupakan pengguna internet aktif loh, yaitu 132 jt jiwa.
Dan masih menurut Tim We Are Social nih, menyebutkan bahwa dari 132 jt jiwa pengguna internet aktif tersebut, 130 jt jiwanya terbilang aktif di media sosial (medsos). Jadi bisa dibilang bahwa seluruh pengguna internet di Indonesia, sudah mengakses media sosial.
Walaupun keinginan untuk share, komen, like sebuah postingan yang kita banget itu sudah mengebu-gebu. Tahan diri, Sob! Jangan asal share, like, komen dan posting. Karena sejatinya akun kita juga menunjukkan siapa diri kita. Apalagi jika sudah mulai pemilihan pemimpin wilayah … wuihh, bikin males ngelihat dan ngebacanya.
Jadi biar nggak ada istilah ‘yang jauh malah lebih dimengerti, sedangkan yang terdekat diabaikan’.
Oke Sobat, usahakan dalam segala hal selalu bisa mengambil menfaat dan menjauhkan sisi mudhorotnya.
Bijak dalam bersosmed itu lebih baik, ya Sob!
Met Bersosmed Ria, Sobat! Biar rada gaul gitu, hehehe.
24 Komentar. Leave new
Bener banget. Medsos ibarat pedang bermata dua. Tetep aja, kita harus membatasi diri. Suka lupa waktu nih saya…Hehe
Iya, Mbak Hani tergantung kitanya mau memanfaatkan dari sisi mana, termasuk membatasi diri jangan sampai lupa waktu dalam bersosmed, hehehe.
Oh media sosial yang selalu membuatku keteteran bagi waktu hahaha…. Ingatkanlah diriku ini, wkwkwk
Nah, malah jadi tenggelam di jagad maya dengan medsos ya Mbak Dawiah, hihihi.
Betenya saya facebook yg sudah dari dulu kala saya manage eh kena hack..teman sudah 2000an sekrang saya bikin lagi pun jadi males invite2nya karena kebanyakan sudah beralih ke medsos yang lain. Kalo saya sekarang lebih sering pake instagram mak
Wahh eman ya mbak.
Khusus facebook punyaku ku private mbak. Mengantisipasi postingan-postingan yang nggak bener. Dan semoga bisa terhindar dari hacker jika sudah banyak friendlist-nya nanti.
Thanks for reminding
Sama2 Mbak Evita.
Aku sekarang agak jarang buka medsos, Mbak. Bukan apa-apa tambah gak sempet soale. Dan biasanya kalau sudah main medsos suka lupa waktu. Nah itu yang bahaya. Thanks for remind me ya Mbakyu
Bener Mbak Damar. Kalau sdh berselancar di sosmed, suka nyasar-nyasar kemana-mana ya mbak. Hehe
Masama Mbak Damar. Mengingatkan saya jg koq itu.#ehh
Aku punya facebook dari 2006, tapi nggak aktif. Baru 2009 ditengok lagi saat gabung Oriflame. Kemudian off lagi, baru 2012 aktif lagi karena nulis hingga sekarang.
Aku bangets dulu medsos nan tapi sering dihapus lagi kalau ada yang komentar apaa gitu huhuh..Terus paling anti share kegiatan pribadi. Tapi karena tuntutan profesi #halah, akhirnya aktif di medsos meski masih ada rambu-rambu yang aku taati
Yang penting bijak bermedsos, ambil manfaat dan tinggalkan mudharat.
Bener Mb Dian, ambil manfaat dan tinggalin mudharat-nya.
Bijak bermedsos, memang jauhh lbh baik.
Saya aktif di fesbuk sejak 2010, pernah punya pengalaman ga enak waktu nerima pertemanan dari orang2 yang pake FP orang india. Wah, langsung dihapus satu2. Terimakasih sudah mengingatkan.
Sama2 mbak.
Iya mbak, mending dihapus kali, ya? Daripada akun kita malah jd ladang incaran postingan personal2 yg kurang bertanggung-jawab.
Hehe saya kenal FB thn 2007 tp sygnya awal thn 2018 raib dihack org. Tdnya mls buat akun lg, tp berhubung ada syarat klu trima job follower medsos saya brp jadinya nyemplung sekalian hehe..
Niat si hacker itu, kira2 apa ya? Mo ngejual akun yg followersnya dah banyak, atau bagaimana ya mbak?
Media sosial memang hrs digunakan secara bijak
Setuju Mbak Liesdiana. Karena sejatinya apa yg kita lakukan itu tetap dipertanggung-jawabkan di hadapan Sang Khalik, nantinya.
Bijak bersosmed. Betul sekali. Kalau saya memang nggak melulu menampilkan sisi positifnya saya dan kegiatan, kalimat menginspirasi, tapi juga terkadang disisipi yang lucu-lucu.
Netizen juga butuh hiburan, kaaan?
Hahaha … bener banget Mbak Melina, cuman nitizen ndak mungkin lah menengok medsos saya.
Tapi atut juga ya, denger kata nitizen, hehe.
hi mba salam kenal 🙂 btw serius mba baru punya IG tahun lalu xixixi gapap sih mba demi menekuni boher hahaha
aku sih skrg sukanya instagram lihat gambar dan video plus liat komen netizen maha benar 😀
Hhh serius lah mbakkuh, kan saiyah orang tempoe doeloe dan penganut prinsip biar terlambat asal dikerjakan wkwkwk.
Salam kenal juga Mbak Herva.
Makasih sudah mampir ya mbak.
Major thankies for the blog post. Really Great. Luke Quereto