Suatu sore, setelah membaca flyer whatsapp
Me : “Bu, ada masker On* C*** yang hijab?”
Bu H : “Kalau hijab belum ready. Nunggu, berkenan kah Bunsay?”
Me : “Baik, Bu. Saya tunggu saja.”
Bu H : “Butuh berapa, ya Bun?”
Me : “Sekitar 2-3 box saja. Tapi lihat harga dulu, nggeh Bu.”
Me : “Harga sama kan,Bu?”
Bu H : “Naik 10k untuk yang hijab.”
Me : “Baik bu, saya pesan 2 box dulu.”
Bu H : “Siap Bun, terima kasih.”
Bu H tetangga kami ini cukup pandai mengambil peluang di masa kegabutan pandemi Covid ini.
Beliau adalah salah satu ibu pengurus PKK di RT kami. Beliau sangat ramah dan supel.
Menyadari jika tuntutan hidup terus berjalan, sedangkan dimasa pandemi job suami yang biasa menopang kebutuhan hidup terus menurun. Beliau tergerak membuka lapak online.
Pelanggan tetapnya warga perumahan, teman di friend list whatsapp-nya dan juga keluarga beliau. Saya pribadi sangat senang belanja di lapak onlinenya, karena harganya yang cukup komptitif a.k.a mayan murah, hehe.
Beginilah hidup di era Revolusi Industri 4.0 ini, di mana intrenet, media sosial, smartphone dan segala hal yang membersamainya menjadi bagian dalam kehidupan kita sehari-hari.
Walau kenyataan pahitnya, situasi ini sepaket dengan kehadiran tamu tak diundang si covid di awal tahun 2020 kemarin.
Dengan pekerjaan rumah pemerintah terkait dampak ekonomi yang belum pulih dan belum juga tuntas teratasi.
Tantangan di Masa Pandemi
Disisi lain, tak bisa dipungkiri pandemi ini kian berdampak ke berbagai bidang. Tak hanya kesehatan, bidang industri, transportasi, ekonomi bahkan gaya hidup juga terasa dampaknya.
Pemutusan hubungan kerja, pengurangan pegawai ataupun peralihan profesi karena indutri penopang hidup terjadi penurunan omset bahkan penutupan, merupakan kisah buram dari dampak pandemi ini.
Meski demikian, ada hal lain yang juga pasti sejak pandemi ini hadir diantara kita. Yaitu kebiasaan masyarakat untuk beraktivitas secara online.
Hal ini tak lain sebagai wujud kepatuhan masyarakat sendiri dalam menjalankan protokol kesehatan untuk mengurangi mobilitas dan kerumunan massa.
Sebagai ikhtiar diri demi kesehatan dan keselamatan masyarakat guna terputusnya mata rantai si virus ini.
Jadi, jika dulu segala kegiatan banyak dilakukan secara offline, namun sekarang aktivitas lebih ditekankan melalui online, seperti sekolah online, meeting online, belanja online, registrasi onine dan lainnya.
Tuntutan zaman di era milenium yang serba digital terutama dimasa pandemi ini, paham teknologi itu wajib hukumnya.
Tak peduli dia berasal dari generasi mana. Baik generasi X, Y ataupun Z, jika tak mau tergerus zaman, yaa harus paham teknologi.
Lalu, dimanakah peran kita sebagai perempuan?
Hanya mencibir dan mengutuk kenyataan yang ada? Atau ikut andil didalamnya sebagai pejuang keluarga?
Pilhan ada ditangan kita.
Saya sangat mengapresiasi keputusan Bu H dalam mengambil peran sebagai pejuang keluarga melalui lapak online beliau. Untuk bangkit dari ketidak-pastian ekonomi di masa pandemi ini, demi keluarga tercintanya.
Dari obrolan ringan degan beliau, ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari keputusan beliau untuk terus berdaya dan berkarya agar bisa bangkit di masa pandemi ini.
Mau tahu?
Yuk, simak 7 tips bangkit dan berdaya ala Bu H ini. Siapa tahu bisa menginspirasi kita agar bisa bangkit menata hidup dan terus berdaya di masa pandemi ini.
1.Gali Potensi Diri
Semua orang memiliki kelebihan masing-masing. Kalau bingung, kita bisa mulai dengan mapping potensi diri. Bisa dari hobi atau perilaku kita, Mana yang lebih berpotensi untuk mulai usaha dalam berdaya atau berkarya.
Misal seperti Bu H, beliau memang hobi berjualan, beliau pun pribadi yang ramah dan supel. Dari hobi dan kebiasaannya yang ramah dan suka menyapa orang menjadi potensi beliau dalam memulai usaha lapak online ini.
2. Jeli Melihat Peluang
Untuk memulai berdaya dari rumah, kita musti pandai melihat peluang yang ada. Seperti Bu H yang sadar jika warganya kebanyakan adalah ibu muda pekerja yang tak punya banyak waktu untuk belanja pernak pernik kebutuhan rumah tangga.
Maka Bu H mengambil peran dalam memenuhi kebutuhan tersebut dalam lapak onlinenya.
3. Asah Kemampuan Diri
Punya potensi dan paham peluang, namun tak mau mengasah kemampuan diri, maka segalanya tak akan berprogres. Kita akan tetap statis dan hanya berjalan di tempat saja.
Tak ada tujuan, pun juga tak ada goal fantastis yang akan membuat kita bergairah dalam menjalankan sebuah usaha.
Misal, Bu H terus berprogres dengan mengkuti training online tentang teknik berjualan dan terus berlatih bagaimana cara menarik pelanggan.
4. Optimalisasi Digital
Hari gini, nggak mau belajar digital, mending tenggelamkan saja, hehe. Maaf.🙏😊
JIka kita bicara tentang aktivitas online, maka melek digital adalah jawabannya dan think digital adalah kuncinya.
Mau bikin flyer ketje, ya harus belajar teknik digitalnya, mau pakai aplikasi apa? Dan bagaimana caranya?
Mau bikin bisnis dari rumah, kita perlu mempromosikan rumah sebagai tempat bisnis kita. Dan google bisnis jawabannya.
Lalu bagaimana caranya? Yaa, harus belajar dulu.
5. Disiplin Mengatur Keuangan
Memiliki usaha dari rumah sangat rentan hilangnya keuntungan usaha karena terpakai untuk biaya hidup sehari-hari.
Menurut Bu H beliau selalu mengalokasi anggarannya sesuai dengan pos-posnya. Beliau paham mana uang modal, mana uang operasional bisnis dan mana uang dari laba usaha.
Kuncinya tetap, selalu disiplin dalam mengatur keuangannya dan tak tergoda untuk mengambil pos keuangan lainnya.
6. Saling Bersinergi
Sukses melakukan sesuatu, tentu tak bisa sendiri. Perlu support orang lain begitu juga keluarga.
Dengan saling bersinergi, kita bisa tumbuh bersama tanpa penghakiman dan sukses bersama dalam satu tujuan.
7. Berani Bergerak
Ada pepatah perjalanan seribu langkah, selalu diawali dengan satu langkah.
Tanpa berani melangkah, tanpa berani bertindak, semua mimpi dan harapan hanya sebuah impian saja, lalu semua akan sirna tak tersisa..
Oleh karena itu, mari mulai bergerak dan terus berprogres!
Ketujuh ilmu dari Bu H tetangga saya di atas, bisa kita jadikan contoh bagaimana cara beliau berani berubah dan mengambil sikap atas ketidak-pastian ekonomi yang menghimpitnya untuk bisa bangkit di masa pandemi ini.
Apa yang beliau lakukan memang takkan langsung membuat beliau menjadi kaya, tapi setidaknya beliau tak makin terpuruk dimasa pandemi ini, tak membebani suami ataupun orang lain.
Dan pastinya memberi manfaat buat keluarga dan sekitarnya.
Semoga kita semua begitu.
Lakukanlah sesuatu!
Terus bergerak, ambil peluang dan jangan diam!
Karena Hidup itu Berarti Bergerak, dan Diam itu Berarti Mati.
Perempuan bangkit dan berdaya di masa pandemi, bisa kah?
InsyaaAlloh bisa, jika kita terus bergerak, melangkah maju dan terus berdaya.
Salam,
-Kinan-
85 Komentar. Leave new
Setuju mb Nanik. Perempuan harus bersatu-padu bangkit dan berdaya di masa pandemi ini.
Jangan saling nyinyir.
Jadi inget seorang ibu di Depok yg nyinyirin tetangga. Duh…malah diusir deh oleh orang sekampung.
Kalau gitu kaan rugi sendiri. Mending energi nyinyirnya dipakai untuk hal bermanfaat.
Iya Bun Hani, sering sedih jika sesama perempuan saling melakukan penghakiman dan nggak mau saling dukung. Adanya kita nggak bisa maju bersama dan saling sibuk dengan kesalahan masing2.
Setuju mba Nanik!
Perempuan bisa menjadi penopang keluarga dalam masa pandemi, saya juga melihat contohnya sama tetangga dan kenalan.
Mereka justru turun tangan menangani keterpurukan keuangan keluarga akibat efek negatif dari pandemi ini.
Jadi perempuan bisa bangkit kok.
Semangat wahai perempuan Indonesia.
Benar Bunda, saya pun apresiasi banget dengan para perempuan yang terus berdaya, mengurangi keluhan dan terus berjuang unuk keluarga tercinta selama pandemi ini.
Yess, tetap semangat semua Perempuan Indonesia!
Kita bisa.
Banyak perempuan perempuan sukses disaat pandemi ini, dengan bermodalkan ide kreatif plus dana seadanya malah bisa menghasilkan pundi pundi rupiah seperti point 02.
Dengan begitu bisa menopang keuangan keluarga disaat pandemi seperti ini yang entah sampai kapan akan berakhir.
Iya, benar Mbak Sita.
Mungkin sisi positif dari tekanan selama pandemi, ya mbak. Meski kita sebenarnya tak menginginkan pandemi ini.
Namun, siapa sangka banyak potensi kaum hawa yang dulunya terkubur di lapisan yang keberapa, akhirnya banyak yang muncul ke permukaan bahkan bisa jadi pundi-pundi rejeki keluarga mereka.
Alhamdulillah.
Setuju banget mba. Era pandemi ini memaksa banyak orang untuk lebih kreatif dan inovatis serta jeli menangkap peluang. Kalau kebanyakan mengeluh dan berpikir negatif, ya masalah ga akan ada jalan keluarnya.
Aku pribadi selalu berpikir pasti akan ada jalan keluar di balik setiap masalah. Dan dengan kepala dingin, semangat serta dukungan support system yang bagus, pasti ada hasilnya.
Iya, bener banget mb.
Butuh kreatifitas dan inovasi yang terus diasah di masa pandemi ini.
Agar bisa tetap berdaya dan bangkit saat ini.
Yess, perempuan bangkit dan berdaya di masa pandemi, bisa kah? Pasti bisa!
Artikel yang sungguh menginspirasi, Mbak
Senang jika Bu H menyikapi pandemi dengan tetap hal positif yang membawa kebaikan bagi diri dan keluarga. Dan sesuai dengan tips yang diberikan di sini kita bisa terus bergerak, ambil peluang dan jangan diam!Karena Hidup itu berarti bergerak, dan diam itu berarti mati.
Aku langsung yes pada poin pertama: gali potensi diri
Karena semua orang memiliki kelebihan masing-masing, kita bisa mulai dengan mapping potensi diri, hobi atau perilaku kita, dan kembangkan hingga berdaya
Iya mbak, hal sederhana tapi kita sering bingung ternyata jika ditanya potensinya apa, jika lama tidak mengaktualisasi diri.
Iya, benar Mbak Dian.
Saya pun apresiasi banget dengan sikap Bu H tetangga saya ini.
Beliau berani bergerak, berani ambil peluang dan tidak berpangku tangan.
Semangatnya itu yang saya suka.
Bisa dong produktif dan berkarya sesuai kompetensi, zaman digital.
Hehe, iyess Mas Ferry, era digital gitu, yaa.
Perempuan Indonesia kayaknya kudu cekatan menggali potensi diri. Selain karena populasi perempuan yang makin banyak di negara ini, 49 persen berbanding laki-laki 51 persen, hampir sebanding ya, gak heran banyak perempuan merangkap sebagai pencari nafkah dalam keluarga. Wajar jika meski sedang pandemi sekali pun, kita sebagai perempuan harus bisa bangkit dan berdaya.
Benar Mbak Mutia.
Mungkin karena itu, ya … muncul slogan jika Perempuan Berdaya, maka Negara pun Berjaya.
Bisa banget bagi perempuan untuk bangkit dan berdaya di masa pandemi. Tinggal si perempuan juga tentunya dukungan dari orang sekitar nih, terutama dari suami kalo dia berkeluarga. Biar tambah klop gitu.
Iya Mbak Mia, bagi perempuan restu suami dan keluarga dalam berdaya dan berkarya adalah kunci utamanya.
Agar langkah kaum perempuan makin ringan dalam berdaya dan berkarya.
Semangat Ibu H, Anda kerennnn
tahun 1998-an, sewaktu Indonesia terkena krismon, kaum perempuan juga terbelah dua
yang meratapi nasib
dan mereka yang keren seperti Ibu H
Iya, ya Ambu.
Semoga sekarang lebih banyak geng keren, seperti Bu H, daripada yang meratapi.
Iya mba sedih ya dengan masa pamdemi ini. Masa pandemi gini mai ga mau harus kreatif seperti yang dilakukan oleh ibu perumahan di atas. Aduh lupa namanya aku. Di masa pandemi gini, banyak yang akhirnya para perempuan ikut terjun mencari nafkah membantu perekonomian keluarga. Aduh kok aku tiba2 ngerasa sedikit sesek ya. Soalny aku berempati pada perempuan itu. Karena pasti tidak mudah bukan. Tapi semoga pamdemi ini segera berakhir ya, Allah menyehatkan kita dan melapangkan rezeki kita semua. Amin ya Allah
Iya, benar Mbak Yeni.
Pasti nggak mudah saat beliau memulai sesuatu yang bukan kebiasaannya. Awalnya juga beliau canggung gitu.
Tapi, tuntutan hidup mungkin ya mbak selama pandemi ini hadir. Akhirnya menjadikan tantangan beliau untuk berjuang buat keluarga tercintanya.
Saya setuju sih dengan tulisan kak Nanik ini, bahwa di masa pandemi Covid-19 ini kita tidak boleh menyerah dan harus pintar mengambil peluang yang ada.
Contoh dan fakta yang ibu nanik sajikan dalam usalan artikel di atas patut dicontoh, bahwa peluang itu sangat mungkin ada di depan mata kita, tinggal kita mau mencobanya atau tidak…
Iya Mas wahid, berani mencoba, terus belajar dan abaikan komentar negatif sepertinya memang itu yang diperlukan kaum hawa di masa pandemi ini.
Pandemi bukan alasan bagi kita perempuan untuk berdiam diri yaa, justru sebaliknya pandemi bisa membuat kita lebih berdaya dan menghasilkan
Benar Mb Ira.
Tetap berjuang dan terus berdaya demi keluarga tercinta.
Betul mba, kalau kita gak mau bergerak ya gak ada perubahan. Kalau cuma mengeluh saja, tidak memberikan solusi. Alhamdulillah dengan sibuk di dunia digital rezeki ada saja yg berdatangan. Asal mau konsisten bergerak ke hal positif aja. Dan yakin untuk menjalaninya.
Bener banget mbak, konsisten dan yakin terus bergerak ke hal yang positif. InshaaAlloh dibukakan pintu rejekinya.
Masa pandemi begini memang berat untuk banyak orang termasuk para perempuan. Untuk bangkit dan berdaya tentunya harus lakukan berbagai usaha. Saling bersinergi itu bagus sekali dilakukan sesama perempuan agar sama-sama bangkit.
Iya mbak. Semoga para perempuan terus saling bersinergi agar makin kuat dan berdaya.
Jeli melihat peluang dengan menampilkan keunikan pada produk yang ditawarkan ya, sehingga akan lebih mudah diingat juga sama calon pembeli
Benar Teh Fenni, keunikan produk dan juga pelayanan pasti jadi pengingat customer untuk mengambil peluang pasar.
Mantap nih artikelnya. Perempuan itu memang harus berdaya, berkarya, dan bermanfaat bagi dirinya, keluarganya, dan masyarakat. Semangat.
Terima kasih apresiasinya Mbak Sinta.
Yess, mbak. Tetap semangat kita, para perempuan untuk terus berkarya, berdaya dan selalu bermanfaat untuk diri sendiri,keluarga maupun masyarakat.
Saya setuju banget Mbak, terlebih lagi peran para perempuan itu besar sekali lho. Terlebih lagi dimasa pandemi ini yang lebih banyak menghabiskan waktu dirumah, lalu bisa menggali berbagai potensi dan menambah skill untuk tetap terus produktif
Iya mas, agar kami kaum perempuan tidak makin terpuruk karena pandemi ini dan terus berdaya demi keluarga tercinta.
Pada dasarnya semua perempuan itu punya potensi kuat dalam hampir semua bidang. Apalagi jika kehadirannya sangat dibutuhkan oleh keluarga, terutama anak-anak. Tinggal niat untuk menggali potensi diri dan mengembangkannya menjadi sesuatu yang bernilai dan bermanfaat. Semangat terus para perempuan Indonesia. Kalahkan pandemi dengan kegiatan-kegiatan positif.
Benar mbak. Mari saling support dan bersinergi untuk terus menggali potensi diri dan berprogres mengembangkannya demi keluarga tercinta.
Perempuan bangkit dan berdaya di masa pandemi, bisa gak? Tentu bisa donk. Perempuan-perempuan hebat bisa berkarya dari mana pun bahakan dari rumah sekalipun. Apalagi dengan ketuju tips di atas.
Benar Mbak Dyah, jangan ragu. Karena dari rumah pun perempuan hebat juga bisa berdaya.
wah senang baca ini
perempuan itu tangguh ya mbak dgn kekuarannya bisa bangkit hadapi krisis ini
terimakasih atas tipsnya ya mbak, sangat inspiratif
Sama-sama Mbak Dian.
Terima kasih juga untuk apresiasinya.
Selamat mencoba, ya mbak.
Saya pun berusaha mengaplikasikannya.
Kalau saya liat disekitar sih, dimasa pandemi justru perempuan yg bisa bertahan. Istri berperan mensupport ekonomi keluarga. Jait masker, jualan online, ngajar private.
Hebat euy
Iya mbak, benar.
Semua dijalani, namun nggak sedikit juga perempuan yang sering meremehkan pengaturan keuangan hingga akhirnya rentan kehilangan keuntungan usaha karena terpakai untuk belanja kebutuhan sehari-hari.
Semoga banyak perempuan hebat,yang juga konsisten untuk disiplin mengatur keuangan, ya mbak.
Bisa banget. Eh tapi kalo aku sih, bisa nggak bisa mesti bisa 😀 Ya abis single parent kayak aku mau ngandelin siapa lagi kalau bukan diri sendiri :))
Semangat Mb Triana, Njenengan memang terlahir hebat.
Salam buat keluarga tercintah.
Setuju mba Nanik, perempuan harus memiliki kekuatan untuk bangkit dan bertahan di tengah pandemi. Kalo aku lihat justru kebanyakan perempuan lebih tangguh dari laki-laki. Dan harusnya saling support sih pada sesama perempuan
Benar mbak, saling support dan hilangkan penghakiman memang serasa damai dunia ini buat para perempuan untuk terus berdaya.
Ya mba Nanik.. perempuan yang terlihat lembut tapi juga berdaya di masa pandemi. Intinya harus tau dan gali potensi diri.
Selanjutnya tinggal berani ambil peluang.
Benar Mbak Icha, perempuan memang kuat ya mbak, seperti teman-teman blogger di sini. Tetap semangat untuk berani ambil peluang kita semua.
Pandemi membuat kita bisa bertahan hidup dan kuat nih. Tetap semangat cari uang ds mematuhi protokoler kesehatan
Yess mpok, tetap jangan lupa prokesnya dalam beraktivitas.
Ngomong-ngomong soal masker dan berdaya, semenjak pandemi saya rajin bebikinan masker dari kain perca sisa jahitan.
Jadi, kalau ada pelanggan yang pesan jahitan, sisa kainnya saya buatkan masker 3 lapis sebagai bonus.
Selain buat mendukung penerapan disiplin prokes, sekaligus juga dapat mengurangi limbah fashion.
Kain percanya berdaya guna, saya pun merasa senang bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk lingkungan n sesama.
Mbak Lasmicika, coba deket saya mau nih pesen jahitan ke mbak.
Seriuss mbak, saya tinggal di Sidoarjo walau ktp masih Surabaya,hehe.
Keren bu H, memanfaatkan peluang yang ada di sekitarnya, tapi jualannya pun dengan harga yang lumayan murah kan mbanya bilang. Luar biasa. Dari poin -poin di atas, masalah utama saya ada di mengatur keuangan hehehe
Benar mbak, sepertinya beliau dapat pemasok tangan pertama dari kolega putrinya, oleh karena itu dapat harga mayan murah.
Btw disiplin keuangan itu memang harga mutlak ternyata mbak buat para pelaku usaha,kata beliau agar uang tidak tergerus buat belanja harian.
Maklum buibu, kitah hehe.
Perempuan bisa banget bangkit dan berdaya saat pandemi, bahkan bisa berjaya apabila bisa bekerja pintar dan tetap konsisten dalam menjalannkannya
Setuju! Perempuan harus kuat menghadapi pandemi. Gak boleh lemah dan bergantung sama orang lain
Ga ada yang ga bisa dilakukan selama pandemi ini, apalagi buat perempuan. Asalkan saling bahu membahu dan menyemangati satu sama lain.
Dan memang ga gampang buat mereka (perempuan) yang biasa di rumah untuk melek digital, butuh proses, dan tugas/kerjaanku adalah membimbing mereka setidaknya biar memahami perlahan akan pentingnya dunia digital, apalagi buat berbisnis onlen.
Bisa dong. Baik perempuan atau laki-laki memang harus senantiasa berdaya dan bergerak maju. Langkah-langkah di atas bisa dicoba diaplikasikan di masa pandemi ini untuk tetap bisa bertahan hidup
Perempuan tangguh tidak akan tinggal diam dengan kondisi terpuruk. Bisa melakukan apa yang dia miliki. Melirik potensi dirinya dan selalu mau berproses….
Salut dengan Bu H. Makasi mba untuk pesannya, kembali mengingatkan saya pentingnya menggali potensi diri dan berperan dalam perekonomian keluarga. Kuncinya niat, mau belajar, dan mengikuti perkembangan zaman ya.
perempuan bisa terus bangkit dan berdaya dengan segala potensi yang dimiliki ya mbak
makanya harus selalu menyadari dan mengasah potensinya
Setuju bgt. Perempuan hrs berdaya dgn melek digital. Insya Allah kita bisa jika mau berusaha. Semangat!
InsyaaAllah bisa ya. Upgrade terus potensi dan luaskan koneksi. Perempuan harus bisa berdaya.
Peluang didunia digital untuk perempuan terbuka lebar menurut saya terlebih masa pandemi seperti saat ini . Tinggal mau memanfaatkan peluang apa engga . Semoga semua perempuan bisa berdaya ya
Penting banget nih buat berdaya. Apalagi kalau sesuai passion bisa jadi tambah bahagia
Setuju mbak, asal kita mau berusaha pasti akan ada jalan, pandemi bukan halangan untuk memulai hal baru dan menyikapi dengan bijaksana. Banyak yang mampu menambah kebutuhan keluarga dengan jeli melihat peluang di masa pandemi
Sepakat untuk saling bergerak dan juga memotivasi. Tak kenal henti juga untuk belajar menjadi semakin lebih baik
Bisa dong soalnya aku lihat orang di sekitarku justru semakin hebat dna memaksimalkan potensi mereka selama pandemi ini..intinya pandemi membuat kita makin kreatif dan mandiri.. semangat ya…
perempuan justru harus lebih kuat di masa krisis seperti pandemi
jadi ingat waktu krismon dulu, ibu Fatmah Bahalwan mengajak kaum perempuan menyingkan lengan, masuk dapur dan berjualan kue2 untuk membantu suaminya mencari nafkah
perempuan itu kreatif dan Punya daya juang tinggi sih menurutku yaa, jadi di tengah pandemi pun akan tetap survive para perempuan dengan segala macam skill nya
Optimalisasi diri dan pemanfaatan digital memang jadi modal bagus bagi perempuan, terlebih lagi melihat peluang yang tepat, bisa melancarkan bisnis yang dirintis. Pastinya juga perlu doa dan kesabaran ya, saat sudah dijalankan
Noted, memanfaatkan digital saat ini sangat membantu ya mba, tpi harus dibarengin disiplin dan komit yg tinggi dalam berbisnis
Kagum sama apa yang Bu H lakukan. Beliau bergerak dan nggak berpangku tangan menyerahkan segalanya hanya pada suami dan keadaan saja. Beliau menemukan peluang untuk terus bergerak.
Luar biasa.
setuju banget nih sama tipsnya, mbak. Apalagi soal melek digital. Penting banget sekarang bagi semua orang untuk bisa menguasai dunia digital ini terutama kalau mau usaha online
kudu perlu niat yang kuat dan tekat yang besar juga. salut sama semangat bu H
kalau diam terus dari awal pandemi, nggak akan bisa bertahan “hidup”
dari dulu pengen banget buka usaha online
niatnya ada tapi semangatku masih ragu. perlu disettle-kan lagi
Perempuan bisa berdaya dalam kondisi apa pun. Masa pandemi ini apalagi ya. Semangat para perempuan 🙂
Bersyukurnya kita sdh ada djaman yg serba canggih ya, jadi lebih memudahkan perempuan untuk bangkit 🙂
Perempuan selalu pinter ambil peluang dan tekun dalam mengelola usaha, katanya UMKM ini banyak dipegang sama perempuan, saluuuuuut
Terkadang manusia JD lebih kreatif di saat sedang susah :). Makanya ga heran di masa pandemi ini, hal2 positif yg aku liat, banyaaak banget pelaku usaha jadi lebih kreatif mengambil peluang yg ada. Memang harus begitu , kondisi perusahaan banyak collapse, mau ga mau kita pasti tertantang untuk mencari jalan supaya bisa ttp survive 🙂
I like the valuable info you provide in your articles.
I will bookmark your blog and check again
here frequently. I am quite certain I’ll learn a lot of new
stuff right here! Best of luck for the next!
Thanks for the appreciation.
Thank you for visiting and leaving comment.
My relatives always say that I am killing
my time here at web, except I know I am getting know-how
everyday by reading such fastidious articles.
Happy reading friends.
Thanks for reading.