Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis. Ia akan hilang dalam masyarakat dan dari sejarah.
Menulis, bekerja untuk keabadian.(Pramoedya Ananta Tour)
Menulis, Skill Saya, kah?
Berawal dari mimpi ingin menjadi perempuan berdaya walau tanpa keluar rumah. Bisa fokus pada keluarga dan mendampingi si bujang yang mulai beranjak remaja.
Akhirnya mencoba berbagai macam kemampuan yang saya punya, demi tujuan impian berdaya dari rumah ini. Meski belum bisa totalitas, karena tak punya nyali tinggi untuk meninggalkan seragam kantor yang ada. #maaf
Berbulan-bulan terus berusaha, namun tak kunjung menemukan hasil. Kendala utamanya ternyata saya tak memiliki skill khusus yang bisa dijadikan landasan menggapai mimpi itu.
Buka usaha toko kue, nggak jago bikin kue. Mau jualan, bingung mau jualan apa. Dan galau pula kira-kira laku atau nggak. Padahal usia terus bertambah dan saya masih berada dipusaran masalah yang ada.
Skill saya apa?
Bosan tak menemukan ujung panggal kerumitan skill ini, akhirnya kaki ini terhenti di sebuah toko buku saat perjalanan ke tempat relasi. Berputar-putar disekitar tumpukan buku yang ada, hingga akhirnya saya tertarik dengan buku yang berisi emak-emak sukses berbisnis dari tulisan.
What??
Emak bisa sukses berbisnis dari tulisan?
Ternyata tulisan bisa menghasulkan uang?
Bagaimana cara menulis ini bisa sukses?Oke fix, kenapa nggak terpikir dengan hobi lama tentang menulis ini, yak?
Berbagai pertanyaan muncul di kepala, tentunya tak bisa tertuangkan saat itu juga. Namun satu hal yang pasti. Akhirnya saya menemukan skill lama yang terpendam ini.
Yaa, Menulis!
Dari Buku Emak Sukses Berbisnis dengan Tulisan ini, akhirnya saya berkomunikasi dengan salah satu narahubung dari kontak yang tersedia.
Sesuai komitmen, puji syukur di awal februari 2018 saya mulai terdampar diberbagai kelas-kelas pelatihan online kepenulisan yang digawangi Indiscript Kreatif serta Komunitas Joeragan Artikel. Hingga akhirnya saya mengenal dunia blogging ini.
Dari pilihan kreasi karya dalam dunia literasi, memang saya lebih tertarik dengan ngeblog. Banyak hal kenapa akhirnya saya lebih jatuh hati dengan dunia per-blogger-an.
Berikut lima alasan kenapa saya memilih aktivitas ngeblog dibanding aktivitas literasi lainnya:
- Ngeblog Tuh, Bagai Diary Kehidupan Penulis
Menulis di blog, bagi saya bak menulis diary semasa unyu-unyu dulu. Kita bisa berkreasi lewat tulisan dan berpetualang lewat rangkain kata di blog. Seperti quotes Pak Pramoedyan Ananta Toers di atas, menulis adalah pekerjaan keabadian. Dimana blog bisa menjadi media aktualisasi keabadian karya kita.
Hanya saja saat berkreasi tulisan di blog, tulisan harus lebih terstruktur karena niat awalnya memang untuk dipublikasikan. Beda dengan diary jaman kita sekolah dulu, yang tersimpan rapi khawatir orang lain tahu karena memang untuk konsumsi pribadi.
- Selalu Ada Komunitas Blogger yang Saling Support
Berkarya sendiri tanpa sistem organisasi, tentu sangat berat. Tanpa komunitas yang saling support kita akan kesulitan berinovasi, kesulitan bertumbuh, kesulitan pula untuk menemukan tujuan. Karena tak adanya mentor dan teman yang saling support sehingga berjalan pun jadi tak terarah.
Hebatnya di dunia perbloggeran, selalu ada komunitas blogger yang peduli dalam peningkatan skill anggotanya. Mereka bersinergi dengan pemula, untuk tumbuh bersama meramaikan kancah perbloggeran.
Salah satunya di Komunitas Indonesia Sosial Blogger Preuner ini.
- Tak Perlu Jasa Penerbit ataupun Approve Admin Web Online dalam Mempublikasikan Karya
Saat nge-blog, kita tidak perlu memakai jasa penerbit ataupun approve admin media online saat akan mempublikasikannya. Kita tinggal publish dan share saja di sosial media kita. Baik itu pribadi maupun yang komunitas. Semudah itu, loh.
Kita pun sudah bisa menikmati hasil tulisan kita, dengan desain cantik ala ala blog kita.
- Peluang Usaha yang Pasti
Saat kita memilih tak berstatus sebagai pegawai, maka kita terus berusaha dapur tetap ngebul, kan?
Nah dari workshop komunitas ISB awal puasa tahun ini di Malang. Kami jadi tahu seperti apa peluang blogger dalam mendulang rupiah.
Kita bisa menjadi enterpreuner atau menjadi frelancer. Luar biasanya blog selalu membersamai kita sebagai sarana untuk mendapatkan peluang usaha tersebut.
- Tempat Branding Diri yang Oke
Berceloteh dengan elegan, terstruktur dengan tampilan yang menarik ala web profesional tentu bisa kita lakukan di blog pribadi kita.
Mau promo dengan menjelaskan uniq salling point bisnis ataupun aktivitas yang kita lakoni saat ini, pastinya bisa dilakukan dalam tulisan dan tampilan cantik ala blog kita.
Kan tinggal share and publish di jagad maya lewat akun media sosial kita. Kita sudah bisa membranding diri di sosial media kita dengan elegan.
Mengasah Skill
Awal memasuki dunia perbloggeran di awal agustus 2018, otomatis skill blog berusaha terus di up-grade. Mulai belajar memahami hal-hal digital berkenaan dengan blogspot yang lumayan rumit dipermulaan, seperti kode html blog, layout, templete, doman authority dan lainnya.
Oleh karena itu, agar ngeblog makin produktif dan terasah maka tiga hal di bawah ini yang berusaha saya lakukan, antara lain:
- Meningkatkan Skill Ngeblog dengan Training
Beberapa komunitas blogger sering melakukan berbagai training baik online maupun offline. Baik berbayar maupun gratis untuk para anggotanya.
Saya pun berusaha untuk mengambil peluang training tersebut untuk mengup-grade diri dan juga mengup-grade tampilan blog.
Sebut saja, Komunitas Indiscript Kreatif yang pernah memberikan training berbayar tentang cara membuat review blog dan desain grafisnya atau Komunitas ISB dalam workshopnya bagaimana cara menciptakan peluang ngeblog bagi pemula.
- Berusaha Update Blog dan Aktif di Komunitas Blog
Walau ini bagai asa yang tak berujung pangkal, karena tak adanya manajemen waktu yang pas bagi saya yang masih berstatus pegawai, ibu pekerja dan mimpi menjadi blogger produktif ini.
Akan tetapi setidaknya saya terus berusaha mengelola waktu yang saya punya agar bisa update blog secara berkelanjutan.
Salah satunya, ya ikut dalam ajang One Day One Post selama 14 hari komunita ISB ini. Bismillah bisa!
- Peduli Sosial Media
Seperti kita ketahui, peran sosial media sangat penting dalam peningkatan traffic blog dan juga branding diri serta blog kita. Selain itu job-job blogger sering juga menyertakan berapa jumlah follower di setiap akun sosial media kita. Terutama instagram dan twitter.
Oleh karena itu penting bagi kita untuk peduli dan konsisten dengan status dan gambar yang akan diunggah di sosial media. Serta berusaha tetap aktif menjalin komunikasi dengan warganet di sana.
Selain itu sosial media ternyata juga bermanfaat untuk tambahan ilmu blog, loh. Jadi jika peduli dengan blog, memang seharusnya peduli dengan sosial media kita.
Wahh sudah panjang nih coretan si Emak tentang menulis di blog sebagai jejak keabadian. Mengikuti quote Pak Pramudya Ananta Toer, agar nama kita tak hilang dalam masyarakat dan sejarah.
Saya mulai menorehkan jejak hidup keabadian lewat aktivitas ngeblog. Bagaimana dengan Teman-teman? Share yuk!
Salam,
– Kinan –
22 Komentar. Leave new
Sama Mbak, menulis menjadi media untuk berkarya sekaligus memperluas jaringan.
Benar Mbak Sugi Siswanti, menjadi media juga dalam memperluas jaringan.
Bener banget mbak semua ulasannya ngewakilin "gue banget " hihi
Hehe, sama'an kita ya Mis Juli.
Hehe, tu gue banget tuh, poin yg mengatakan blog itu bagai diary seorang penulis. Karena blog saya kebanyakan juga isinya curhatan. Hihihi
Hehe, bener sih mbak.
Curhatan tapi lebih terstruktur.
Kan buat dipublish.
Hihi aku pun rerata blog isinya curhatan meski disisipi iklan, qiqiqi … Tapi itulah asyiknya ngblog.
Curhatan, tapi bisa ngisi dompet ya Mbak Dwi, asyiikk.
Setuju, mbak. Menulis adalah pekerjaan keabadian. Daaan seperti poin 4, peluang usaha yang pasti. Selamat berkarya, mbak
Makasih Mbak Wiwid.
Selamat berkarya juga buat njenengan.
Wah aku awalnya ngeblog malah isinya curhatan wkwk. Trus jaman hamil aku rajin cerita, apalagi jaman menyusui, ada aja bahan nulis. Semoga kelak apa yang kutulis bisa dibaca Luigi besok. Amin. Yuk semangat ngeblog, berbagi dan menginspirasi 🙂
Yeay … tulisan Mbak Septi sih selalu menginspirasi. Mama muda berbakat banget pokoknya.
Sama mba Nanik.. aku juga ngeblog awalnya untuk curhar, soale kalo nulis di diary tangane udha gak kuat lagi hahaha. Semangat mbaaaa
Makasih Mbak Betty yang cantik dan menginspirasi.
Makasih untuk transfer semangatnya.
Aku setuju semua isi artikelnya. Poin 3 itu aku banget. Hihi…engga perlu penerbit u upload karya.
Semangat ngeblog ya Mbak…
Makasih Bunda Hani.
Makasih juga untuk transfer semangatnya.
Aku sebenarnya udah lama seneng nulis, tapi lebih ke status di sosial media. Terus tak pikir-pikir kon kurang rapi dan kurang bisa eksplor, akhirnya memutuskan ngeblog.
Bener sih, ngeblog tuh kayak membantu merekam ingatan. Selain itu juga aku gak mau munafik, bahwa blog udah jadi salah satu sumber penghasilan. Terus semangat menulis ya, Mbak. 🙂
Oo baru tahu, kalau awal cerira Mbak Damar ngeblog.
Makasih sudah jadi panutan isi tulisanku ya mbak.
Sukaa dengan gaya bercerita Mbak Damar.
Setuju mb ngeblog untuk jejak diri. Hehe…
Hehe, sama lag kita ya Mbak Erny.
sama mbak, aku pun menulis karena ingin meninggalkan warisan cerita. Dulu suka nulis di buku harian tapi jadi menuhin rumah, sekarang ada blog. Jiwa menulis tetap tersalurkan, bertambah ilmu dan kawan serta tulisan kita bisa bermanfaat bagi yang membacanya
Nothing is impossible to a willing heart.