“Bapak ibu dalam perjalanan pulang ke Jakarta nanti, kita akan melewati Museum Kata Andrea Hirata. Adakah yang berminat untuk mampir ke museum?” tanya gauide travel bus, saat kami melakukan perjalanan wisata setelah acara meeting tahunan kantor dua tahun yang lalu.
“Gratis kah, Pak?” tanya salah seorang rekan.
“Tiket masuk Rp 50.000,00 mas,” lanjut si bapak guide.
“Nggak usah pak, kami ini orang lapangan banyak berurusan dengan orang dan beraktivitas di jalan. Lanjut saja pak, biar kami segera sampai Jakarta dan teman dari luar daerah bisa segera pulang ke daerahnya masing-masing,” ujar salah satu rekan menambahkan.
“Oo begitu baiklah kita lanjut saja ya, bapak ibu. Soalnya dulu kami pernah mengantarkan study tour mahasiswa sastra dari salah satu universitas di Jakarta. Mereka sangat antusias dan merasa puas saat kami ajak ke Museum Kata Andrea Hirata itu,” bapak guide tour menjelaskan.
“Ya, beda lah pak, mereka kan calon sastrawan nah kita orang jalanan, hihi,” beberapa teman nyeletuk bersamaan dengan tawa lainnya.
Akhirnya Museum Kata Andrea Hirata pun terlewati, tanpa ada yang berminat mengunjunginya. Itulah saya dahulu, tak pernah terpikir jika akhirnya saya menekuni dunia literasi dan menikmati asyiknya beraktivitas di depan laptop.
Andai dalu saya menyadari akan menekuni dunia literasi, tawaran bapak guide tour pastinya akan saya sambut dengan antusias. Coba, kapan lagi saya bisa berkunjung ke Museum Kata Andrea Hirata di Bangka Belitung jika tidak waktu itu.
Karena faktanya sangatlah jauh dari Sidoarjo, Jawa Timur jika harus berkunjung sendiri ke Bangka Belitung. Apalagi semenjak tiket pesawat naiknya aduhai di awal tahun 2019 ini, berat diongkos lah cyn. #Ehh
Tertarik menekuni dunia literasi ini bermula sejak menyadari bahwa ada mimpi lama yang belum terlaksana, yaitu menjadi perempuan berdaya tanpa keluar rumah. Meski kondisi ini sebenarnya terlambat juga menyadarinya, yaitu ketika mulai memasuki usia matang.
Aktivitas literasi ini lebih banyak saya lakukan di dunia maya saja. Jadi tak mengganggu aktivitas dunia nyata saya. Kecuali seringnya mengantuk di jalan saat dikejar date line tulisan, hihi.
Di era yang serba digital dan maraknya internet beserta media sosialnya, aktivitas menulis online ternyata makin diminati khalayak.
Merangkak namun pasti, dimulai dengan kebiasaan orang-orang zaman now yang aktif bersosial media dengan merangkai kata dalam sebuah konten dikeseruan kesehariannya dalam. Maka dunia menulis online pun kian menggeliat, terus tumbuh bersama komunitas onlinenya.
Pilihan menjadi penulis buku (baik buku solo maupun buku antologi), penulis artikel (baik media online maupun media cetak), penulis goshwriter (melalui job-job online), maupun sebagai narablog atau blogger merupakan pilihan saat kita ingin produktif dalam karya di dunia literasi.
Namun pilihan ber-narablog lah akhirnya aktivitas dunia literasi yang saya tekuni prosesnya kini.
Kenapa?
Karena ada beberapa manfaat yang membuat saya tertarik untuk menggeluti aktivitas ini disela sempitnya waktu karena tuntutan pekerjaan yang masih saya lakoni.
1. Jejak Kehidupan
Buat kaum introvert yang sering menikmati energi dalam dirinya, maka buku harian atau diary adalah ungkapan hati dan pikiran yang sering tercurah dalam buku diary mungilnya. Menjadi jejak tersembunyi bagi Si Penulis, karena hanya Tuhan dan Si Penulis saja yang tahu isi diary itu, hehe .
Oleh karena itu menulis di blog bagi saya serasa menulis diary seperti masa sekolah dulu.
Kita bisa berpetualang seru dan mengasyikan dalam rangkaian kata di jagad maya melalui media blog. Hanya saja dalam blog ini penulisannya harus terstruktur karena niat awalnya memang untuk dipublikasikan, berbeda dengan diary yang hanya untuk konsumsi pribadi.
Kita tinggal menulis apa saja yang kita lihat, kita rasakan dan kita nikmati, namun tetap harus memperhatikan struktur kalimat dan arah tulisan yang baik. Tentunya agar tulisan kita lebih bisa dinikmati pembaca.
2. Ajang Aktualisasi Diri Melalui Tulisan
Pernah bertanya siapa saya? Seringkali jati diri kita terkungkung pada status sosial dalam dunia nyata, bukan?
Nah uniknya saat kita memutuskan menjadi narablog, warrbiasanya kita bisa mengekspresikan diri dengan gaya kita walau hanya lewat rangkaian kata berbentuk tulisan.
Kita bisa berekspresi layaknya reporter saat meliput sebuah event, padahal sebenarnya psikolog. Atau bisa sok sanguin, padahal plegmatis.
3. Makin Kaya Ilmu
Pilihan menjadi narablog berarti harus banyak ilmu yang wajib diserap dalam waktu cepat sesuai dateline klien ataupun jadwal publish. Apalagi jika kita memutuskan blog kita berniche lifestyle blog.
Kita harus menyerap banyak ilmu yang berkenaan dengan parenting, olahan makanan, infografis, komunikasi, bahkan tentang berbagai jenis teknologi yang lainnya.
4. Tools Untuk Mendulang Rupiah
Dengan makin meningkatnya aktivitas masyarakat di jagad online dan makin pesatnya teknologi di era yang serba digital ini. Termasuk sarana jual beli lewat jagad maya yang bertumbuh pesat.
Maka company atau brand sebuah produk tentu mulai menyasar pasar digital juga, sehingga teknik memasarkan via online di market online menjadi salah satu target market yang mesti ditembus.
Nah disinilah ladang para blogger ketjeh mendulang rupiah, bisa melalui review produk, content placement, sponsored post, event blogger dan berbagai kerja sama lain dengan brand.
5. Bisa Langsung Menikmati Karya Tulisan
Berbeda dengan membuat buku yang membutuhkan jasa penerbit, maupun pengiriman artikel via media web online yang harus mendapatkan persetujuan admin web-nya untuk mempublikasikan karya.
Saat memutuskan menjadi narablog atau blogger, kita tak membutuhkan kedua jasa tersebut. Kita tinggal publish dan share tulisan blog kita ke sosial media, kita sudah bisa menikmati hasil tulisan kita.
Berbicara tentang manfaat saat memutuskan menjadi narablog tentunya menjadi hal yang sia-sia jika kita tak berusaha meng-up grade blog dan diri kita menjadi blogger yang selalu naik kelas.
Dan berikut lima resolusi yang berusaha dikerjakan di tahun 2019 ini. Harapannya semoga dalam waktu cepat saya bisa segera merealisasikannya, walau sebenarnya berat juga sih karena masih ada tanggung-jawab pekerjaan dunia nyata yang harus dikerjakan.
1. Konsisten Posting Blog Minimal Dua Kali Seminggu
Walau berat seperti di awal tahun 2019 ini, di mana kami harus fokus pada pencapaian rencana kerja kantor sesuai schedule yang sudah ditetapkan.
Pastinya aktivitas ini cukup menguras banyak energi serta tenaga hingga nyaris tubuh menjadi lelah saat pulang kerja. Akibatnya aktivitas menulis di blog menjadi susah konsentrasi dan gagal posting blog.
Namun karena sudah ada niatan menjadi narablog yang naik kelas, walau berat harus tetap berkomitmen untuk merealisasikannya, hehe.
Dengan tetap mematuhi aturan kantor tentunya, karena saya masih berstatus karyawan sebuah perusahaan. #Bismillahbisa
2. Aktif Mengikuti Lomba Blog
Sebenarnya jika kita mau peduli banyak lomba blog yang ditawarkan melalui info lomba di tread beberapa komunitas, baik di facebook maupun instagram. Namun seringkali lomba-lomba tersebut terlewati karena beban aktivitas dunia nyata yang melelahkan tadi.
Oleh karena saya perlu mempersiapkan waktu yang tepat kapan bisa membuat draft tulisan, kapan mulai menulisnya dan kapan bisa mengedit sendiri tulisan, di sela sempitnya waktu karena harus bekerja dan urus aktivitas rumah tanpa jasa ART.
Harapannya di tahun 2019 ini semoga ada lah ya lomba blog yang bisa dimenangkan.
3. Aktif Menggali Manfaat dalam Berkomunitas
Karena pentingnya sebuah komunitas bagi para narablog. Saya pun perlu mulai aktif di tahun 2019 ini untuk blogwalking di beberapa komunitas blog yang saya ikuti.
Berusaha ikut ambil bagian saat komunitas narablog mengadakan lomba blog jika persyaratan sudah mencukupi. Harapannya DA/PA juga bisa naik.
4. Aktif Mengikuti Job Review Produk yang Sudah Terdaftar dalam Link
Di awal 2019 ini alhamdulillah sudah mulai terdaftar di salah satu link review produk. Berusaha memaksimalkannya dan mendapatkan yang terbaik, mayan juga sih buat isi artikel blog.
Harapannya mendapatkan hasil review terbaik dan bisa makin mahir dalam mereview produk.
5. Peduli Sosial Media
Peran akun sosial media pribadi sangat berpengaruh dalam meningkatkan traffic blog. Oleh sebab itu penting untuk peduli dengan konten yang akan diunggah di media sosial.
Dan searching akun mana saja yang bisa bermanfaat untuk tambahan ilmu blog.
Oke Sobat, sejak era digital dengan akses internet di mana-mana, bagi saya memutuskan menjadi narablog merupakan pilihan berprospek di masa depan.
Walau penuh tantangan dan rawan down karena ketatnya persaingan antar blogger. Maka menulis dengan hati senang dan bertujuan merupakan obat terbaik jika terjadi masalah dengan blog.
So, Happy Blogging Sobat!
By
-Kinan-
48 Komentar. Leave new
Wahm.sayang bangets ga mampir ke Museum Kata yaa..padahal ke sana lagi kini tiket dah 4 jt pp nya..duh
Bener mbak, jika menjafi narablog itu banyak manfaatnya bagi diri. Seperti disebutkan di atas yang kesemuanya bisa memberi rasa bahagia yang bisa jadi tak terkira harganya.
Selamat menekuni kegiatan barunya, sebagai narablog. Semoga makin sukses ngeblognya dan tetap semangat menebarkan kebaikan untuk sesama.
Iya Mb Dian, eman banget. Kan gratis waktu itu, hehe.
Iyes mengikuti senior terbaik, tetap semangat menebar manfaat.
Makasih Mbak Dian dah jadi kakak senior yang menginspirasi.
aktif ikut lomba blog masih sulit untuk aku, entah kenapa asa enggak kuat kitu wkwk. sekarang nulis di blog kebanyakan tentang blogging aja atau tentang aplikasi gitu. Lebih nyaman buat saya. kalo untuk komunitas jelas itu penting banget, hehe.
Hehe, itu juga buat latihan saja koq Mb Steffi.
Kalau mau jujur kita jadi tahu mastah2 lomba lainnya.
Dan bagaimana beliau2 memonetize blognya.
Tapi ya gitu, makin nambah keder jadinya, qiqiqi.
Saya pemula banget mb di dunia perbloggeran. Ternyata banyak banget manfaatnya. Asyiknya bisa nulis suka suka, ya.
Sama Bun Sri, apalagi saya, hehe.
Enggak tahu dulunya kalau aktivitas menulis itu banyak manfaatnya.
Yuk saling menyemangati, ya bun. ����
Nah PR buat saya itu adalah saya udah jarang aktif di facebook mbak. Padahal saya banyak joint sama komunitas tapi selalu telat baca info karna ya itu ga pernah saya tengok. Sama PR kedua konsisten menulis minimal 3x lah dalam seminggu. Seringnya mentok ide nih
Bismillah bisa sama2 terealisasi ya mbak.
Saya pun sebenarnya berat, tapi setidaknya tetap dicoba, hihi.
Yuk saling menyemangati Mbak Mega. ����
Luar biasa perjalannnya menjadi narablog. Semoga semakn sukses ke, depannya.
Aamiin ya Robbal Alamin.
Makasih doanya ya ceu.
Btw kalau Cue Meta dah pecah telor menang ya ceu.
Bismillah nular ke saya, hihi.
Aamiin
Semakin semangat ya mbak nulisnya. Resolusinya kereen nih, otw jadi blogger keren yaa hihi. Aamiin
Aamiin.
Makasih doanya Teh Shinta.
Makasih sudah menyemangati saya yg pemula ini. ����
Selamat datang di dunia blogging mba. Semoga konsisten ya membangun blognya dan semangatttt. Baca ini jadi mengingatkan saya untuk menulis minimal seminggu 2 x. Dulu begitu, tapi sekarang mulai goyah hiks
Makasih Mbak Yeni.
Semoga ketularan suksesnya Blog Bunda Erysha.
Aamiin ��
Saya setuju, mbak,Menjadi narablog membuat kita mengaktualisasikan diri dan jadi banyak ilmu. Saya baru saja mulai aktif ngeblog nih, mbak. Pengen juga bisa konsisten menulis paling tidak seminggu sekali.
Sukses ya, mbak, semoga menjadi narablog yang makin sukses
Aamiin.
Makasih Mb Dewi.
Bismillah sama-sama sukses kita ya mbak.
Aamiin.
Mak Kinan, senang bisa kenal dirimu hehehe… teruslah menulis dan warnai dunia ini dengan kebaikan dan hal-hal bermanfaat ya.
Wahh Mb Betty bilang gitu saja loh, saya dah seneng banget, hihihi.
Terima kasih Mb Betty syantiik, sudah pernah menjadikan saya murid di kelas artikelnya. ����
Salam kenal ya mba, terus semangat dan menyemangati mengisi blog ya. ^_^
Sama-sama Mb Ima.
Terima kasih junior ini sdh disemangati.
Salam kenal balik Mb Ima. ��
Saya termasuk produk jadul yg curhat si diary, bahkan msh menyimpan beberapa buku tersebut.
Sepertinya saya harus fokus ngeblog nih biar bisa mendulang fulus…sukses terus ya Mba
Aamiin.
Makasih Bun Sri untuk doanya.
Sukses juga buat Bun Sri.
Senang ya mba jadi narablog. Saya baru mulai tahun ini nulis di blog.
Semangat menebar manfaat lewat blog
Saya juga baru enam bulan koq mbak.
Sama-sama baru kita koq mbak.
Btw benar mbak, semangat menebar manfaat lewat blog.
Makasih sudah mampir mbak.
Salam kenal.
masih kinyis kinyis nih mbak…saya ikuti sarannya deh…mulai.dari posting dua kali seminggu. Jadi ada pencerahan nih
Nggak pa2 mbak.
Saling menyemangati kita.
Alhamdulillah jika tulisan saya bermanfaat. ����
Aku juga bermasalah dengan yang namanya konsisten. Biasanya karena kemaruk nerima kerjaan. Tahun 2019 ini, udah janji nggak nerima kerjaan baru. Nyelesain yang udah ada aja, ah. Selamat untuk job review-nya ya, Mbak
Setuju mbak.
Saya pun mengurangi training-training online, hehe.
Fokus pada kemampuan nulis dulu.
Makasih mbak.
Bismillah bisa maksimal.
Salut banget saya sama mak Kinan, sibuk dengan pekerjaan kantor masih sempet konsisten ngeblog
Hehe lebih tepatnya belajar konsisten ngeblog koq ustazah.
Bismillah bisa.
suka dengan semangat mbak kinan. sukses ya dengan blognya.
Makasih untuk doanya Mb Wiyah.
Makasih sudah mampir. ��
Setuju banget sama semua poinnya, Mbak. Karena sayapun mengalaminya. Sekarang ngeblog bukan cuma buat kenangan, tapi buat nambah tabungan, hihi.
Btw, itu saya agak heran kok tour guidenya bilang tiket masuk museum kata andrea hirata 50rb. Saya pernah kesana, nggak ada tiket khusus. Adanya semacam kotak amal yang diisi secara sukarela. Tapi didalamnya ada semacam warung kopi, kalau mau minum kopi baru bayar lagi. Bisa baca artikelnya disini jika berkenan http://www.dudukpalingdepan.com/2015/05/museum-kata-andrea-hirata.html
Oo begitu ya mbak. Iya, kami diinfo bapak guidenya bayar Rp50.000,00 mbak. Wah makasih loh mbak, untuk url postingan saat ke museum Andrea Hirata-nya. Cukup mengobati rasa kecewa saya yang nggak bisa mampir ke sana.
Saya masih sering kelewat aja pengen ikut lomba blog. Seringnya diawal bulan sudah menandai, lomba blog mana yang akan diikuti, tapi sampai akhir bulan nggak publish juga tulisannya
Hehe, mirip dikit kita lah mbak.
Kalau saya ketambahan alasan, pulang malam plus kecapekan, jadilah mentok nggak nulis2, hihi.
Bismillah saling menyemangati kita mbakkuh.
Yess…salah satu cara untuk bisa menulis dengan hati adalah lewat blog. Saya pun sering curhat-curhatan gak jelas di blog. Prinsip saya…saya menulis karena ingin bahagia. Kalau tertekan, gak usah nulis, deh.
Wahh setuju banget mbak.
Kalau saya, jika tertekan sulit keluar ide mbak.
Maklum pemula, hihi.. ��
Amiin. Semoga sukses ya mbak resolusi 2019nya dan semakin berdaya dalam menjadi narablog yang juga saya tekuni. Hehe… Memang sangat menyenangkan bisa menjadi narablog ya
Aamiin.
Terima kasih banyak untuk doanya Mb Eni.
Terima kasih juga pernah memberikan ilmu reportasenya ke kami. ��
Masih harus belajar lagi menjadi narablog yang keren kaya dirimu mbak uuuuch
Mis Juli mah mastah di dunia literasi.
Saya mah apalah Mis, hihi.
Bismillah sama2 bisa mengambil dan menebar manfaat lewat narablog ya, Mis.
Aamiin
makasih sharingnya
Sama-sama Mb Tira.
Makasih sudah mampir mbak. ����
Semangat terus mbak. Nice info nih buat saya.
thanks sharingnya. Menulis memang utk aktualisasi diri saya nih
Saluutttt banget bagi ibu2 yang masih menggunakan sedikit waktunya buat ngeblog, padahal seharian udah capek bekerja.
Emang ga ada yang mudah sih, taoi worth it kalau dilakukan.
Saya juga kalau menulis bahkan bewe kadang eh seringnya mengorbankan waktu tidur.
Ya gimana lagi, mau nunggu anak2 gede baru nulis?
Belum tentu juga saat itu terjadi, tantangannya cuman waktu doang.
Jadi sebisa mungkin disempat2in meski lelah jiwa raga hahahaha
Btw saya juga awalnya menulis buat menyimpan kenangan sih, makanya saya kalau baca tulisan2 awal saya, kadang geli sendiri.
Tapi membayangkan bisa dibaca beberapa tahun mendatang, saya jadi semangat lagi untuk terus meninggalkan jejak cerita 🙂
Susah juga sih mba kalau perginya rombongan gini, karena belum tentu senapas selera traveling-nya. Kalau saya even kaki pegel pasti milih masuk museum, haha… 50 ribu doang ketimbang harus beli tiket pesawat lagi. Eh tapi gpp, beli tiket oesawat lagi kan artinya liburan lagi ke tempat lainnya juga.
Blog juga yang bikin saya jadi "nggak rugi" untuk traveling, walau memang sesuai dengan keuangan saya juga, yang didapat dari hasil ngeblog juga, haha…