
Indonesia, dengan lebih dari 17.000 pulau dan ratusan suku bangsa nyatanya menyimpan kekayaan kuliner yang luar biasa. Salah satu wujud kekayaannya terlihat dari beragam menu sarapan khas nan unik di setiap daerah. Mulai dari ujung barat di Sabang hingga ke timur di Merauke, setiap wilayah memiliki identitas rasa yang tercermin dalam hidangan pagi mereka. Melalui artikel ini, rasanusantara.id mengajak Teman Blogger menyusuri jejak rasa Nusantara dari meja sarapan yang beragam dan tentunya menggugah selera.
Yuk, kita mulai perjalanan eksplorasi rasa Nusantara ini!
- Nasi Gurih Aceh – Kaya Rempah dari Ujung Sumatera

Sumber: IG @kulineratjeh
Perjalanan rasa, kita mulai dari provinsi paling ujung Indonesia yaitu Daerah Istimewa Aceh. Di provinsi ini, salah satu menu sarapan favoritnya adalah nasi gurih.
Hidangan ini sekilas mirip dengan nasi uduk karena dimasak dengan santan dan daun pandan, namun kekayaan rempah-rempah Aceh membuat rasanya lebih kuat dan harum. Biasanya disajikan dengan sambal, telur rebus, dan potongan daging atau ikan, nasi gurih mencerminkan karakter masakan Aceh yang tajam dan berani.
- Bubur Pedas Sambas – Sentuhan Kalimantan yang Menghangatkan

Sumber: Indonesia.go.id
Bergeser ke Kalimantan Barat, tepatnya Sambas ada bubur pedas yang menjadi menu andalan sarapan. Meski namanya “pedas”, rasa utamanya adalah gurih dengan aroma rempah kuat seperti serai, daun kunyit, dan daun kesum.
Bubur ini terbuat dari beras yang dihaluskan dan dimasak dengan aneka sayuran dan daging. Cocok untuk disantap di pagi hari yang sejuk, makanan ini menjadi lambang kehangatan budaya lokal.
- Lontong Sayur Minang – Gurih Pedas Khas Sumatera Barat

Sumber: Wikipedia
Sarapan yang tak boleh dilewatkan di ranah Minang adalah lontong sayur. Lontong yang disajikan dengan sayur nangka, kuah santan kental, dan sambal yang menggigit ini menciptakan rasa yang kaya dan menggoda. Tambahan telur balado dan rendang menjadi pelengkap yang sempurna.
Sarapan ini menggambarkan keberanian Sumatera Barat dalam mengolah santan dan cabai menjadi sajian ikonik.
- Kupat Tahu – Kesederhanaan yang Kaya Rasa dari Jawa Barat

Sumber: Pinterest
Di tatar Sunda, kupat tahu menjadi pilihan utama saat sarapan. Potongan ketupat yang disajikan dengan tahu goreng, siraman bumbu kacang yang manis-gurih, serta tambahan tauge dan kerupuk membuat menu ini terasa seimbang di lidah.
Rasanya ringan namun memuaskan, cocok untuk memulai hari dengan semangat.
- Nasi Kuning Manado – Aroma Harum dari Sulawesi Utara

Sumber: IG @intankarinaijo
Manado juga memiliki menu sarapan yang tak kalah menarik, yaitu nasi kuning. Berbeda dari nasi kuning daerah lain, nasi kuning Manado disajikan dengan ikan cakalang, sambal roa, telur, dan bihun goreng. Cita rasanya pedas dan kuat, mencerminkan karakter masyarakat Sulawesi Utara yang ekspresif dan penuh semangat.
- Papeda – Kelezatan Sederhana dari Papua

Sumber: Wikipedia
Tiba di ujung timur Indonesia, ada Papeda yaitu makanan berbahan dasar sagu yang memiliki tekstur lengket dan bening. Papeda disajikan bersama ikan kuah kuning yang dibuat dari Ikan Tongkol atau Mubara yang dimasak dengan kunyit, daun kemangi, dan rempah lainnya.
Sarapan ini kaya nutrisi dan memberikan energi yang cukup untuk menjalani aktivitas berat, khas masyarakat Papua.
- Nasi Pecel – Sayuran Segar dengan Bumbu Kacang dari Jawa Timur

Sumber: Wikipedia
Di berbagai sudut Jawa Timur, nasi pecel menjadi menu favorit yang disantap pagi hari. Terdiri dari nasi hangat, sayuran rebus seperti bayam, kecambah, dan kacang panjang dengan siraman bumbu kacang, tak lupa tambahan rempeyek atau tempe goreng sebagai pelengkap.
Menu ini tidak hanya lezat tetapi juga menyehatkan karena penuh dengan serat dan protein nabati.
- Katupat Kandangan – Sarapan Khas Banjar yang Lezat

Sumber: Wikipedia
Masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan punya hidangan unik bernama Katupat Kandangan. Ketupat yang disajikan dengan Ikan Haruan (Ikan Gabus) dan kuah santan berwarna kuning ini menjadi menu utama di pagi hari, terutama pada hari-hari besar keagamaan.
Aroma rempah dan kelembutan daging ikan menjadikannya sangat spesial.
- Tinutuan – Bubur Sehat dari Manado

Sumber: Wikipedia
Selain nasi kuning, masyarakat Manado juga gemar menyantap Tinutuan atau Bubur Manado di pagi hari. Tinutuan terdiri dari beras yang dimasak bersama berbagai sayuran seperti Labu Kuning, Kangkung, Bayam, dan Daun Kemangi.
Bubur ini biasanya disajikan dengan sambal dan ikan asin. Rasanya ringan, segar dan sangat sehat.
- Soto Banjar – Sajian Hangat Penambah Energi

Sumber: Wikipedia
Soto Banjar merupakan hidangan berkuah khas Kalimantan Selatan yang sering dijadikan sarapan. Isinya berupa potongan ayam, telur rebus, dan soun, dengan kuah bening yang penuh aroma rempah seperti kapulaga, kayu manis, dan cengkeh. Disajikan dengan perkedel atau lontong, soto ini menjadi pilihan yang pas untuk mengisi tenaga sejak pagi.
Menyatukan Keberagaman Lewat Piring Sarapan
Melihat betapa beragamnya menu sarapan khas Indonesia, kita bisa menyimpulkan bahwa sarapan bukan sekadar pengisi perut di pagi hari. Ia menjadi cermin identitas lokal, percampuran budaya, hingga kearifan dalam memanfaatkan hasil alam sekitar. Dari bahan dasar seperti nasi, sagu, ketupat, hingga lauk seperti ikan, tahu, atau aneka sayuran—masing-masing menciptakan harmoni rasa yang khas dan sulit dilupakan.
Di tengah maraknya makanan cepat saji, mempertahankan kebiasaan menyantap makanan tradisional bisa menjadi bentuk pelestarian budaya. Sarapan khas daerah tak hanya penting untuk kesehatan, tetapi juga untuk menjaga hubungan emosional dengan akar budaya kita.
Penutup: Jelajahi Lebih Banyak Rasa di rasanusantara.id
Menjelajahi aneka sarapan dari Sabang sampai Merauke adalah langkah awal untuk mengenali betapa kayanya kuliner Indonesia. Namun, masih banyak rasa dan cerita lain yang bisa digali dari dapur-dapur Nusantara.
So, jika Teman Blogger ingin lebih jauh mengenal ragam cita rasa, sejarah kuliner, serta cara memasak khas tiap daerah, kunjungi rasanusantara.id dan mulailah petualangan rasa kalian hari ini!
Salam,
–Kinan-