Mencari Keberkahan dengan Kebaikan Berbagi
Sekurity: “Mau ke mana, Mbak?”
Me: “Mau ngasih donasi hand sanitizer ke rumah sakit, Pak.”
Sekurity: “Cek suhu tubuh dulu, nggeh tiga puluh enam koma dua. Ok, langsung ke mbak yang bertugas di resepsionis!”
Me: “Baik, pak.”
Resepsionis: “Mau donasi? Silakan isi buku donasi dulu, nggeh setelah itu kita foto sebagai dokumentasi rumah sakit.”
Me: “Baik mbak, terima kasih.”
Sejak wabah Virus Covid-19 menyerang kota kami, Surabaya dan Sidoarjo. Saya memang punya niatan jika zakat mall dan sedekah bulanan setelah terima gaji nanti, didonasikan ke rumah sakit selain rutin ke adik-adik panti sejak pandemi ini.
Walau diawal sempat bingung juga kiranya mau didonasikan dalam bentuk apa, dan apakah pasti bermanfaat untuk membantu rumah sakit yang jumlah pasiennya nggak sedikit itu, dengan donasi kami yang tak seberapa ini?
Atas saran Pak Suami akhirnya dipilihlah donasi dalam bentuk hand sanitizer saja. Karena di awal April 2020 banyaknya pemberitaan jika persediaan hand sanitizer makin langka di mana-mana.
Nggak perlu jauh-jauh yang sejalan dengan arah rumah ke kantor saja. Alhamdulillah akhirnya terealisasi, sendiri saja memberikannya karena pak suami sedang mengerjakan proyek gambarnya di rumah sembari menemani si Bujang yang sedang school from home.
Saat serah terima donasi, satu hal yang membuat hati tersentuh yaitu ketika membaca nama-nama donatur yang ikut andil di buku donasi rumah sakit, ternyata para donatur banyak berasal dari partisipasi warga sekitar. Tak hanya APD, Vitamin C, hand sanitizer atau kebutuhan medis sejenisnya saja yang didonasikan di rumah sakit, namun nasi kotak, makanan ringan atau barang lain yang non medis pun terdapat pula didaftar pemberi donasi.
Puji syukur diantara gempuran wabah ini, banyak warga kota yang saling peduli dan ikut andil berperan di sini. Mungkin pemikiran beliau-beliau adalah sama seperti halnya saya.
Kami, warga kota biasa tak bisa memberikan sesuatu yang lebih dalam perjuangan melawan virus Covid-19 ini. Hanya doa, donasi kecil dan kepatuhan menjalankan physical distancing saja semoga bisa menyemangati dan menjaga para tenaga medis dan dokter di garda terdepan serangan virus ini.
Tahun 2020 dan Covid-19
Masih terasa eforia masyarakat dunia dalam menyambut pergantian tahun 2019 kemarin. Tetap antusias, di mana rasa haru dan suka citanya masih tersimpan mewarnai media pertelevisian maupun jagad sosial media kita.
Penuh harap, tetap semangat, disertai doa dan keyakinan bahwa di Tahun 2020 nanti kita semua tetap berjuang, berusaha menjadi lebih baik dan selalu dalam perlindungan-Nya.
Banyak resolusi yang sudah disiapkan dalam menyambut datangnya tahun 2020 ini. Persiapan mengeksekusianya pun sudah pasti telah dikerjakan jauh hari sebelum pergantian tahun.
Tak luput pula rencana kegiatan keluarga pasti juga masuk daftar goal yang sudah disiapkan awal tahun kemarin. Dari hal kecil hingga besar sudah tergambar diseluruh benak anggota keluarga.
Apalagi tinggal beberapa bulan mendekati libur lebaran, rencana jalan-jalan bersama keluarga sambil bersilaturahmi sudah pasti ada di benak kita semua, bukan?
Namun, takdir berkehendak lain di bulan Februari 2020 lalu segerombolan makhluk kecil tak kasat mata akhirnya mampu memporak-porandakan rencana tahunan yang sudah disiapkan dengan matang penduduk dunia ini. Corona virus atau virus Covid-19 yang berasal dari Wuhan, Cina akhirnya menyerang seluruh warga dunia, tak terkecuali negara kita.
Virus dengan diameter 400-500 mikron ini, mampu membelah diri dengan sangat cepat pada media tempat dia mereplikasi diri. Kondisi ini mampu membuat Virus Covid-19 ini menyebar dengan cepat menginfeksi individu satu dan lainnya, terutama pada seseorang yang sudah terjangkit.
Vovid-19 ini sebenarnya masih turunan virus SARS yang pernah menyerang warga dunia beberapa tahun lalu. Namun kala itu, kita mampu melewatinya. Oleh sebab itu nggak salah juga sih, jika awalnya masyarakat Indonesia merasa berkeyakinan mampu melewati wabah ini.
Akan tetapi, berbeda dengan virus SARS yang lalu, virus Covid -19 kali ini tak mudah untuk ditaklukkan. Kemampuannya mereplikasi diri dengan sangat cepat dan menyerang langsung ke sistem pernafasan, ternyata mampu membuat manusia mengalami gagal nafas akut dan akhirnya meninggal dengan cepat.
Banyak korban mulai berjatuhan di berbagai penjuru dunia. Data dari WHO per tanggal 14 April 2020 jumlah kasus virus Corona telah mencapai 1.784.331 kasus dengan korban meninggal sebanyak 108.962 jiwa.
Meski yang berhasil sembuh tetap ada, yaitu 405.043 jiwa. Akan tetapi situasi ini membuktikan bahwa keberadaan si virus ini tak bisa dianggap remeh.
Tak hanya menyerang warga negara dunia ketiga, beberapa negara maju dengan kualitas kebersihan yang tak diragukan pun juga terjangkit dengan penyakit yang disebabkan si virus Covid-19. Seperti Italia, Amerika, Spanyol dan juga Perancis.
Berbagai negara akhirnya bergerak cepat dan sigap dalam menanggulangi pandemi si virus yang melanda seluruh penduduk dunia.
Namun karena belum ditemukan terapi dan obat yang tepat di awal serangan Covid-19 melanda. Maka cara yang efektif di banyak negara untuk melindungi warganya dari serangan membabi buta si virus ini adalah dengan memutus mata rantai penyebarannya. Begitu pula dengan negara kita.
Meski WHO sebagai pusat kajian kesehatan Internasional tak tinggal diam dengan tetap melakukan berbagai uji coba maraton untuk segera menemukan obat yang tepat untuk menangkal kerja si virus ini. Namun selama “drug of choice” terapi yang disebabkan Virus Covid-19 belum resmi dipublikasikan, maka cara efektif untuk memutus mata rantai penyebaran si virus memang hanya dengan physical distancing atau jaga jarak aman antar personal saja, selain juga memakai masker jika keluar rumah.
Hal ini penting, karena:
- Jika pasien yang tertular makin banyak dan fasilitas rumah sakit yang kita miliki tak mampu menampungnya, maka penyebaran virus Covid-19 ini akan meledak dan tak terkendali. Kita tak ingin kan, melihat korban meninggal dalam jumlah besar, hingga kantong-kantong plastik orang yang meninggal karena Covid bertebaran di mana-mana seperti video warga Wuhan di awal pandemi terjadi?
- Jika pasien Covid-19 ini membludak dan para tenaga medis dan dokter tak mampu lagi mengatasinya, bahkan mereka banyak yang menjadi korban, siapa nanti yang akan merawat para pasien yang sudah terpapar? Tentu kita semua tak ingin situasi ini terjadi, kan?
- Jika masih banyak masyarakat yang tak mau mengindahkan jaga jarak aman mereka dan tidak menggunakan masker saat keluar rumah. Maka rantai penyebaran si virus ini akan terus terjadi. Dampaknya tentu saja kengerian seperti di poin 1 dan 2 di atas jika ketidak-patuhan ini terus dikerjakan.
Oleh karena itu, di masa pandemi virus Covid-19 ini mari kita saling bergandengan tangan, saling menebar kebaikan dan saling menguatkan, hingga keberadaan virus Covid-19 ini segera hilang dari muka bumi. Dengan ditemukan obat yang tepat, terapi pengobatan yang tepat dan akhirnya si virus ini hanya sebagai virus biasa seperti virus-virus lainnya, yang tak lagi menjadi momok dunia dan tak langsung menyebabkan banyak nyawa melayang.
Lantas apa saja yang musti kita lakukan?
Mumpung masih dalam suasan ramadhan, yuk kita fokus berbuat baik saja, bukan yang lain. Fokus menebar kebaikan agar memberi kesejukan dan kedamaian bagi khalayak.
Hal kecil yang bisa kita lakukan tapi bermanfaat untuk yang lain, diantaranya:
- Tidak Menebar Konten Hoax dan Komentar Nyinyir
Hari gini siapa yang tak punya akun media sosial. Ajang saling berinteraksi melalui jagad maya ini tentunya hampir semua orang memilikinya. Namun sangat disayangkan jika akun media sosial yang dimiliki hanya berisi konten hoax ataupun komentar nyinyir bernada negatif. Selain oleh pemerintah dilarang dan ada ancaman hukuman penjara, konten hoax bisa membuat orang lain ambigu dan bikin panas hati pembacanya. - Mematuhi Aturan Social Distancing atau Physical Distancing dan Memakai Masker Saat Keluar Rumah
Dengan tetap berdiam diri di rumah jika tak ada kepentingan mendesak, saling menjaga jarak aman, serta tetap menggunakan masker ketika berada di luar rumah selama masa pandemi Covid-19. Maka kita telah melakukan kebaikan berbagi dengan meringankan beban pemerintah, para tenaga medis dan dokter serta menyelamatkan diri sendiri dan juga orang lain. Karena dengan mematuhi aturan Social Distancing atau Physical Distancing, kita bisa …- Membantu pemerintah menurunkan angka pasien yang terinfeksi
- Membantu tenaga medis dan dokter agar tidak banyak pasien yang terjangkit dengan membantu memutus mata rantainya.
- Mengurangi risiko kita maupun orang lain tertular si virus.
- Ikut Andil dalam Aksi Sosial, seperti penyemprotan disinfektan ke perumahan, mengumpulkan bekas botol air minum kemasan untuk diberikan ke pemulung atau tukang sampah, saling peduli pada tetangga atau saudara yang terdampak pekerjaannya karena Virus Corona ini atau pun bisa berdonasi semampunya.
Semampu kita, yuk mari ikut andil menebar kebaikan berbagi di masa pandemi Virus Covid-19. Tak perlu hal besar, cukup dari hal kecil yang bisa meringankan beban orang lain.
Agar hidup kita makin berkah, selalu sehat, damai dan sejahtera serta makin dekat dengan Sang Khalik.
Era Digital dan Kemudahan Berbagi
Di era digital saat ini, kita makin dimudahkan dengan banyaknya aplikasi layanan berbagi donasi. Apalagi jika kita merasa kesulitan keluar rumah, padahal kita ingin jangkauan penerima donasi lebih luas lagi karena kebijakan social distancing berskala besar seperti yang berlaku di tempat kami saat ini.
Oleh sebab itu kita bisa menggunakan jasa layanan berbagi donasi online di beberapa website layanan online yang tersedia. Tapi agar terhindar dari ulah website yang tak bertanggung jawab, maka perlu juga kita melakukan survey di jagad maya tentang ulasan dan track record layanan berbagi online yang mereka tawarkan.
Nah, Teman Blogger Dompet Dhuafa kini hadir sebagai salah satu layanan penyaluran donasi dhuafa secara online yang cukup representatif di Indonesia.
Kehadirannya berawal dari empati bersama antar komunitas jurnalis yang sering berinteraksi dengan masyarakat miskin diantara circle mereka dengan kaum heudonis dalam aktifitas jurnalisnya.
Dompet Dhuafa merupakan lembaga nirlaba milik masyarakat Indonesia yang fokus mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana ZISWAF-nya. Yaitu dana zakat, infaq, shodaqoh, wakaf serta dana lainnya yang halal dan legal, baik dari perorangan maupun kelompok
Dengan itikad memudahkan para donatur online untuk berbagi, maka Dompet Dhuafa memberikan beberapa pilihan layanan untuk menyalurkan donasi kita melalui portal mobilenya.
Terdapat beberapa hal yang saya suka ketika berdonasi dari Portal Dompet Dhuafa ini
1. Kanal Donasi Online yang Mudah dan Praktis
Kita tinggal masuk ke Portal dompetdhuafa.org maka kita bisa langsung bisa berdonasi.
2. Terdapat Banyak Pilihan Fitur Donasi
Selain zakat fitrah, infaq, shodaqoh, waqaf dan fidiyah terdapat banyak pilihan fitur donasi lainnya pula yang sesuai dengan keinginan hati di sini.
3. Transaksi Pembayaran yang Kekinian.
Jika kita tak berkenan melakukan transaksi dengan transfer bank karena satu dan lain hal. Maka bisa mensiasati dengan pembayaran melalui e-wallet seperti di gambar di atas
4. Transparan
Sangat menyenangkan jika kita bisa menyalurkan donasi yang sudah diniatkan dari hati bisa tersalurkan dengan benar dan amanah. Terlebih lagi ada laporan keuangannya, makin antusias kita tentunya untuk berdonasi lebih di sini.
5. Program Kerja dan Struktur Organisasi yang Jelas
Dengan program kerja yang jelas dan didukung struktur organisasi yang baik, Dhompet Dhuafa berusaha profesional dan amanah menjalankan visi misi layanan sosialnya.
Nah, jika masih bingung Teman Blogger bisa berselancar di portal resmi Dompet Dhuafa berikut, ya!
https://publikasi.dompetdhuafa.org/
Mari saling mengingatkan, sudah melakukan kebaikan berbagi apa kita di bulan ramadan ini? Di masa pandemi Covid-19 ini?
Yuk, saling bergandengan tangan dengan ikut andil menebar kebaikan sesuai peran kita masing-masing di masa pandemi Covid-19 ini. Agar kita semua selalu sehat, hidup kita makin berkah, makin barokah dengan ridho dan lindungan-Nya.
Aamiin Allohumma Aamiin
Salam,
Nanik K
“Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Menebar Kebaikan yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa”
63 Komentar. Leave new
Pandemi Covid-19 tidak menghentikan kita untuk berbagi kebaikan ya.
Malah makin intens dan konsisten, karena berbagi enggak akan mengurangi rezeki kita.
Good luck untuk lomba blognya.
Sepakat banget, dengan Mba Indah dan setuju banget dengan seluruh tulisan Mba Nanik ini.
Terutama partisipasi kita dalam turut membantu penanganan pandemi ini.
Sebagai masyarakat non tenaga medis, mematuhi imbauan pemerintah adalah hal penting dan punya dampak luar biasa, yang harusnya diikuti oleh segenap masyarakat, ya, Mba?
Berdonasi sesuai kemampuan, adalah juga hal yang bisa kita lakukan untuk meringankan beban ini…
Menjaga jemari utk tetap bijak dalam menggunakan sosial media adalah juga sebuah keharusan!
Sepakat, Mba. Mari kita perkuat dg doa agar badai ini segera berlalu. Aamiin. ❤️
Aaamiin.
Benar Mbak Alaika, semoga pandemi ini segera berlalu.
Benar Mak Indah. Terima kasih supportnya.
Luar biasa. Ada banyak cara untuk kita berpartisipasi agar wabah segera berlalu. Dan ada banyak cara menunjukkan kepedulian kita pada sesama meski di tengah wabah. Peran sekecil apapun pasti sangat berarti. Mantap
Benar Mbak Emmy, sekecil apapun diri yang bukan siapa2 ini berusaha ikut andil peduli di masa pandemi ini.
Bersyukur ya Mbak, kita masih diberikan kesempatan untuk berbagi kebaikan ditengah pandemi ini. Berbagi disaat sempit maupun lapang.
Iya Mbak Ulfah.
Berusaha berbagi, semampunya saya.
Makasih Mbak Ulfah.
Alhamdullilah menyalurkan ziswaf lewat Dompet Dhuafa sekarang semakin mudah ya?
Kemarin saya juga lihat outlet DD di depan Superindo, jadi ketika ambil uang di ATM bisa sekalian setor ziswaf
Iya Ambu, semudah itu sekarang dalam urusan donasi pun.
Alhamdulilah kemudahan berbagi bisa kita dapatkan sekarang ya, aku baru tau nih donasi ke Dompet Dhuafa ternyata bisa pakke ovo
Bisa juga, Teh Shinta.
Lebih dimudahkan sekarang.
Tahun 2020 ini memang berjuta rasanya. Tak ada yang menyangka kalo pandemic ini menghampiri kita. Tapi Alhamdulillah, keadaan seperti ini terjadi di zaman teknologi sudah canggih. Jadinya apdet tentang berita serta cara pencegahan dan penanggulangan bisa kita dapat dengan mudah. Pun demikian juga dengan berdonasi. Walopun kita di rumah saja, kita bisa berdonasi meringankan beban sesame dengan praktis. Semoga keadaan bisa segera normal ya. Sehat-sehat semuanya.
Aamiin.
Semoga kedaan makin membaik dan normal kembali.
Aamiin.
Iya mbak, beruntung sudah di era teknologi, jadi bisa protektif dini buat diri dan keluarga.
Semoga kedaan makin membaik dan normal kembali.
Di saat yg lain belum peduli dg muslim Uyghur, Dompet Dhuafa bahkan sudah menjadikannya tujuan donasi di aplikasinya ya, masyaallah
Masyaalloh.
Mbak, saya koq jadi sedih inget sodara kita di Uyghur. Semoga muslim Uyghur segera terbebas dari kezaliman, aamiin.
Bener kak walaupun dirumaaja Kita masih bisa menebar kbaikan menggunakan jasa layanan berbagi donasi online di beberapa website layanan online salah satunya Dompet Dhuafa ya…
Bisa untuk bayar zakat fitrah juga nggak sih mbak?pilihan metode pembayarannya ini lho banyak banget,jadi bener2 memudahkan
Di masa pandemi ini memang harus lebih peka dengan kondisi sekitar, kalau mampu bersedekah atau donasi ke yang membutuhkan. Alhamdulillah ada dompet dhuafa yang bisa membantu menyalurkan donasi kita ke tangan yang tepat.
Aminn kak.. semoga corona segera musnah dari muka bumi ya
.. biar kita bisa lebih tenang beraktifitas seperti sedia kala..
Masa pandemi ini memang masa yang sulit ya mbak dan justru dimasa yang bertepatan dengan bulan ramdan ini pula kita diuji apakah menjadi manusia yang peduli terhadap sesama atau malah acuh? Karena meskipun tinggal di rimah saja bukan menjadi alasan untuk kita tidak ikut berbagi apalagi dengan adanya layanan virtual yang dihadirkan dompet dhuafa. Sangat membantu sekali.
Selalu ada jalan menuju kebaikan yah. DD udah pengalaman menjadi media untuk berbagi kebaikan. Apalagi di musim pandemic ini, mana banyak yang masih bandel-bandel juga. Prihatin dengan para dokter dan paramedis, yang bekerja tak kenal Lelah, tetapi masyarakat masih abay dan menganggap sepele.
Tahun cantik yang nggregesi,kata orang jawa. Semua yang terjadi di tahun ini akan dikenang seluruh penduduk di bumi sebagai masa paling sulit karena penuh ketidakpastian. Semoga Tuhan menguatkan dan melindungi kita semua.
di masa-masa pandemi alangkah baiknya kita bisa berbagi dengan yang lain karena adanya saling berbagi di bulan puasa maka di situlah ladang pahala kita.. semoga aja dompet dhuafa selalu konsisten untuk saling berbagi bagi yang membutuhkan
Dompet Dhuafa ini penyalur yang memudahkan sekali ya mb nanik, banyak banget pilihan untuk kita berbagi di Dompet Dhuafa dan laporannya pun selalu ada. Sehingga prinsip transparansi benar-benar dijunjung tinggi.
Sekarang lebih mudah untuk menabur kebaikan ya ka. Hanya menggunakan Hp saja udah bisa menabur kebaikan 🙂
Tidak penting besar atau kecil, yang penting ikhlas ya ka 🙂
Benar sekali mbak, dalam kondisi seperti ini kepedulian kita dengan sesama sangat dibutuhkan sekali. Oya sekarang kalau ingin berbagi jauh lebih mudah ya mbak, jadi kita bisa menggunakan dompet dhuafa. Lebih mudah dan juga tepat sasaran
Tahun 2020 ini memang bikin sedih banget. Selain pandemi juga kita banyak kehilangan orang2 berbakat di tanah air. Ya Allah mudah2an pandemi segera berakhir. Aamiin
Mantap Kak. 2 blog saya lihat hari ini membahas tentang dompet dhuafa. 2 2 nya keren.
Mbak nanik domisili di Surabaya yah. Semoga donasinya berkah ya mbak. Aamiin.
Bener banget, berbagi tidak harus menunggu kaya, tidak harus dengan hal besar. Menebar kebaikan tidak perlu menunggu nanti. Sukses terus Dompet Dhuafa.
Setuju, Mbak.. saling bergandengan tangan dengan ikut andil menebar kebaikan sesuai peran kita masing-masing sehingga makin ringan beban di tangan. Semoga pandemi segera pergi dan kehidupan bisa normal kembali
ramadhan ini adalah ramadhan yang sanagat bersejarah karena kita lalui bersama dengan covid 19. tapi jangan menyerah menebar ebaikan bisa dalam genggaman salah satunya dengan lembaga amil zakat Dompet dhuafa ini
Bener banget.. Jangan tunggu kaya untuk bersedekah.. Selalu menebar kebaikan dimanapun berada.. Semangat mbak
kenal dompet dhuafa dari masih kuliah di D3, kebetulan ikut dalam komunitas relawan yang kadang juga di sertakan dalam membantu dompet dhuafa, semoga dompet dhuafa dapat terus bergerak membantu kaum dhuafa
Terus berbagi kebaikan ya kak, apalagi di tengah pandemi seperti ini tentu sangat dibutuhkan
Dompet Duafa memang sejauh ini amanah. Lebih safe dan mudah dilakukan ya mbak.
semoga program dompet dhuafa benar2 bermanfaat ya kak untuk masy yg membutuhkan terlebih saat pandemi corona spti ini..
Semoga pandemi usai dan kita semua terus bisa berbuat baik. Amiin
InsyaAllah
Saya jadi ingat kata kata seseorang, “kebaikan yang dilakukan bersama sama akan lebih kuat dan efeknya luar biasa daripada dilakukan sendiri sendiri”
Saya lihat data terbaru tadi pagi. Surabaya masih mencatat angka tertinggi penderita Covid-19 dan Rungkut (tempat saya dan keluarga tinggal sekarang) merupakan jumlah terbanyak di antara kecamatan lainnya. Hiks. Semoga kita bisa cepat beraktivitas normal lagi ya mba.
Terus menebar kebaikan ya kak, barakkalah. Kalau untuk mengeluarkan untuk beramal memang sudah diharuskan ya 2,5.% . Saat pandemi ini merupakan situasi dimana kepedulian dan kebaikan untuk sodara2 yang terimbas. Salah satunya melalui donasi di dompet dhuafa suatu lembaga yang terpercaya yang dapat menjangkau dinasi yang diberikan untuk disalurkan kpd yg membutuhkan . Apalagi di bulan Ramadhan yanb penuh berkah ini kita memberi 1 maka akan diganti Allag sebannyak 7 kali lipat. Semangat terus menebar kebaikan ya kak.
Luar biasa Dompet Dhuafa ini, sejak dulu selalu aktif memberikan donasinya, apalagi di saat adanya pandemi ini. Sukses terus Dompet Dhuafa.
Bersedekah kini makin mudah ya, nggak perlu harus ketemu langsung ataupun berwujud barang atau uang tunai, cukup pakai dompet digital saja
Setuju. Saat ini makin mudah dalam berdonasi yang tepat sasaran, sehingga donatur tidak perlu ragu mau dikemanakan dana donasinya.
Berbagi di zaman kemajuan sekarang ini sudah serba mudah ya, Mbak. Kalaulah tidak bisa langsung ke lapangan, ada lembaga yang bisa jadi perpanjangan tangan. Seperti Dompet Dhuafa ini.
Iya ya mbak, semoga dengan kebaikan-kebaikan kecil seperti diatas bisa mengurangi dampak dari covid19 ini sehingga insfratruktur kesehatan tidak runtuh.
Banyak cara untuk berbagi ya. Kesempitan kita sekarang ini merupakan cobaan dari allah apakah kita tetap mau berbagi ke sesama saat pandemi.
mau berbagi jadi mudah ya
Semoga tetap istiqomah dalam menebar kebaikan…
Bukan hanya pada saat pandemi, tapi juga nanti saat pandemi selesai…
Howdy! This post could not be written any better! Looking at this article reminds me of my previous roommate! He always kept talking about this. I most certainly will forward this post to him. Fairly certain he will have a very good read. Thanks for sharing! Kelly Roth Ogg
Here are several of the websites we advise for our visitors Janaya Dwight Wilda
You could definitely see your skills in the paintings you write. The arena hopes for more passionate writers like you who are not afraid to say how they believe. Always follow your heart. Wilona Stanislaw Sibbie
Thx Wilona, I can always follow my heart in my write.
Thank you.
Sukses yaaa kak untuk acaranya 🙂 semoga berkah di jaman pandemi saat ini
Terima kasih Kak Rachel.
Just info saya juga sudah kunjungi blog kakak. Tapi tidak menemukan kolom komentar.
Apakah belum disertakan kolom komentarnya,kah?
Infoya kak, biar kita bisa saling berkunjung.
Terima kasih
Good post. I absolutely love this website. Keep writing!
Thank you for the appreciation
Good post. I learn something totally new and challenging on sites I stumbleupon every day.
Thanks for the appreciation.
I truly love your blog.. Very nice colors & theme. Ryan Milbrandt
Thank you Ryan Milbrandt.
Thank you for visiting my blog, nice to know you.